.
Friday, November 8, 2024

Gedung Kesenian Batu Tak Tersentuh Pemeliharaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Atap Rawan Ambruk, Pelaku Seni Tetap Berlatih

NEW MALANG POS, KOTA BATU – Gedung Kesenian Batu yang berada di Jalan Oro-Oro Ombo, Kota Batu tak terawat. Bahkan pada bagian atap depan rusak parah dan kayu bagian atap juga sudah lapuk dan rawan ambruk. Sehingga kondisi tersebut membahayakan para pelaku seni yang masih aktif menggunakan tempat tersebut untuk berlatih setiap harinya.

- Advertisement -

Tidak hanya digunakan untuk latihan para seniman dan budayawan. Gedung kesenian yang nampak tak terawat tersebut, sebagian ruang bangunan juga digunakan ruang sekretariat oleh Dewan Kesenian Kota Batu, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Batu dan DPC Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Kota Batu.

Meski atap gedung kesenian rusak dan rawan ambrol, beberapa seniman dan kelompok sanggar tetap menggunakan gedung untuk berlatih.

Tak terawat dan rusaknya atap Gedung Kesenian Kota Batu mendapat tanggapan dari Ketua Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB), Sunarto bahwa selama ini gedung tersebut masih tetap digunakan oleh para pelaku seni untuk berlatih. Meski diketahui atap bangunan sudah lapuk dan berbahaya.

“DKKB ingin temen-temen seniman tetap bisa berlatih di Gedung Kesenian ini. Karena memang gedung tersebut untuk pusat pelatihan. Sedangkan untuk tampil di Sendra Tari Arjuna Wiwaha, Sisir. Meski diketahui bahwa atap gedung kesenian sudah lapuk,” ujar Sunarto kepada Malang Posco Media, Kamis (26/5) kemarin.

Diungkap Sunarto, bahwa gedung kesenian sangat penting bagi para pelaku seni dan budayawan di Kota Batu. Selain tempat berlatih dan pengembangan kesenian dan kebudayaan, lokasi juga sangat strategis karena jauh dari perumahan warga dan tidak mengganggu lingkungan.

“Karena itulah menjadi alasan bagi kami untuk tetap menggunakan gedung kesenian meski kondisi atap rusak. Apalagi selain sebagai sekretariat beberapa seni budaya, ada 10 sanggar yang menggunakan tempat ini setiap hari secara bergantian. Belum lagi sanggar yang pinjam secara insidental dan teman-teman mahasiswa yang pinjam,” terangnya.

Dengan keadaan yang sangat terpaksa itulah mereka masih menempati gedung kesenian. Mengingat tidak ada lagi tempat yang cocok untuk berlatih dan sudah sangat strategis serta tidak mengganggu lingkungan sekitar. Sehingga dengan keadaan dan permasalahan tersebut mereka ingin Pemerintah Daerah atau dalam hal ini Dinas Pariwisata merehab atap gedung.

“Harapan kami gedung kesenian ini bisa direnovasi. Karena saya kira tidak butuh biaya banyak. Bahkan kalau dibolehkan kita akan melakukan penggalangan dana untuk rehabilitasi atap gedung ini. Kita juga siap untuk kerja bakti bareng untuk memperbaiki atap gedung yang rusak,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman juga ikut bersuara dengan kondisi gedung kesenian Kota Batu yang tidak terawat tersebut. Apalagi gedung tersebut jadi tempat seniman dan budayawan berlatih serta melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah.

“Ini sangat disayangkan, gedung kesenian yang menjadi tempat pengembangan dan pelestarian kebudayaan dan kesenian daerah tidak mendapat perhatian. Memang sebelumnya dalam RPJMD Kota Batu tahun 2017-2022, untuk rehab gedung kesenian telah dimasukkan dalam program prioritas. Namun hal tersebut tidak bisa terlaksana karena gedung tersebut belum diserahterimakan,” ungkap Cak Nur sapaan akrabnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya meminta agar Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKP) bisa segera melakukan serahterimakan kepada Disparta. Sehingga aset milik Pemerintah Daerah tidak terlantar begitu saja.

“Kalau bisa segera diserahterimakan. Apalagi sudah dibangun bertahun-tahun. Kalau sudah diserahterimakan dengan begitu anggaran untuk rehab gedung bisa diajukan oleh eksekutif. Kami dari legislatif pasti akan setujui anggaran tersebut karena gedung kesenian sebagai wadah pemajuan dan pelestarian seni budaya di Kota Batu,” pungkasnya. (eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img