MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SD Aisyiyah Muhammadiyah Kota Malang terus menggencarkan program internasional. Sekolah di Jalan Gajayana Gang III Dinoyo ini punya program yang dinamakan International Collaboration (INTI). Bekerjasama dengan lebih dari 20 sekolah di luar negeri.
Antara lain India, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Rusia, Vietnam, Canada, dan lain-lain. SD Aisyiyah Muhammadiyah aktif di International Children Reader Club, sebagai salah satu agenda program yang dilaksanakan oleh komunitas sekolah dari belahan dunia tersebut. “Kami sudah bergabung dengan program ini sudah lebih dari satu tahun,” ujar Kepala SD Aisyiyah Muhammadiyah Kota Malang, Reni Nur Farida, S.PdI, M.Pd.
Reni menjelaskan, INTI bermula dari terjadinya pandemi tahun 2020 silam. Saat itu pembelajaran dilaksanakan secara daring. SD Aisyiyah Muhammadiyah yang memiliki program unggulan bahasa asing harus berinovasi lebih kreatif lagi.
Guru-guru pun mulai memutar otak untuk melakukan berbagai terobosan. Sehingga munculah ide untuk bergabung dengan komunitas sekolah lintas negara. “Program ini sangat strategis, anak-anak bisa praktik langsung bahasa Inggris, minimal mereka mendengarkan secara langsung dari orang luar negeri,” terangnya.
Selain itu, kata Reni, ada manfaat lain. Siswa SD Aisyiyah Muhammadiyah belajar memperkuat jejaring internasional dengan menambah teman lintas negara. “Yang yang pasti juga melatih keberanian anak-anak di forum internasional,” imbuhnya.
Kegiatan INTI terbaru dilaksanakan pada Selasa (24/5) malam. SD Aisyiyah Muhammadiyah berkolaborasi dengan sekolah yang ada di Korea Selatan. Siswa Aisyiyah mempresentasikan sebuah hasil pembelajaran selama satu tahun dalam bentuk drama. “Sebelumnya kami dengan India tukar pengalaman pembelajaran. Menjadi nilai positif dari kami untuk sharing dan tukar pengalaman belajar mengajar,” terang Reni.
Waka Kesiswaan SD Aisyiyah Muhammadiyah, Emi Fatmawati, S.Si mengatakan bahwa program kolaborasi internasional ini hanya diikuti beberapa sekolah saja. Bahkan untuk sekolah di Malang Raya hanya diikuti oleh SD Aisyiyah Muhammadiyah. Tentu ini menjadi satu kelebihan yang unik dan strategi untuk memperluas jejaring di tingkat dunia. “Ini salah satu program unggulan kami. Karena tidak semua sekolah siap,” ucap Emi.
Sekolah-sekolah di dunia yang tergabung dalam International Collaboration harus siap menyesuaikan diri. Terutama terkait waktu. Sebab tidak jarang harus join zoom di malam hari lantaran harus menyesuaikan dengan waktu sekolah di berbagai negara.
Sebelumnya selain SD Aisyiyah Muhammadiyah juga ada sekolah di Malang yang ikut bergabung. Namun hanya bertahan tiga bulan saja. Mereka keberatan dengan kondisi waktu yang fluktuatif.
Emi menyampaikan, kondisi demikian tidak menyurutkan langkah SD Aisyiyah Muhammadiyah untuk terus maju. Sekolah ini tetap konsisten memperkuat networking di kancah internasional.
Dan hebatnya, itu seiring dengan semangat para siswa. Mereka tidak kendor sedikitpun meskipun harus bergabung di zoom pada malam hari. “Kami salut dengan anak-anak. Semangat mereka untuk maju membuat kami bangga. Mereka punya motivasi tinggi untuk belajar bahasa Inggris,” tandasnya. (sir/imm).