MALANG POSCO MEDIA, Malang – SD Bahrul Maghfiroh membuat satu inovasi program unggulan. Sekolah ini memiliki tiga program unggulan, yakni kurikulum berbasis pesantren, kelas MIPA, dan juga skill Kewirausahaan.
Kepala SD Bahrul Maghfiroh, Ima Muarofah M.Pd menjelaskan bahwa untuk menghasilkan lulusan berkualitas perlu adanya penekanan pada aspek spiritual, akademik, dan non-akademik. Pengetahuan umum dan akhlak harus berjalan seimbang.
Kurikulum yang diaplikasikan di SD Bahrul Maghfiroh ini adalah kurikulum berbasis pesantren. Ada beberapa tambahan mata pelajaran agama sebagai pelengkap mata pelajaran umum lainnya. “Kami berharap dasar ilmu agama ini bisa menjadi tumpuan yang baik bagi anak-anak ketika melanjutkan ke jenjang berikutnya,” ujarnya.
Tak hanya mengunggulkan kurikulum berbasis pesantren sebagai program unggulannya, Ima juga menyebutkan bahwa ada program Kelas MIPA yang dirancang untuk memberikan ilmu sebelum menghadapi Uji Kompetensi Dasar (UKD). Program kelas MIPA tersebut diberikan kepada siswa kelas 4 sampai kelas 6.
Ima menuturkan, kelas MIPA dibuka dengan alasan bahwa siswanya sedikit mengalami kesulitan di mata pelajaran matematika dan IPA saat UKD dilaksanakan. Sehingga memunculkan inovasi baru dengan membuat Kelas MIPA sebagai solusi. “Materi UKD yang dikeluarkan mencakup materi dari kelas empat sampai kelas enam,” sambungnya.
Ima merancang tim khusus untuk menjalankan program kelas MIPA tersebut. Karena program ini termasuk sebagai kelas tambahan. Tim guru bertugas mulai dari mengevaluasi bahan ajar, merancang pembelajaran, sampai dengan memberikan pembelajaran kepada murid.
Selain mengandalkan program akademik dan spiritualnya, SD Bahrul Maghfiroh juga sudah merancang program unggulan kewirausahaan dengan program Bisnis Day.
“Bisnis day, semacam bazar dengan murid sebagai penjual, dan murid sebagai pembeli. Antara penjual dan pembeli ini akan dilakukan pergantian antar kelas agar sama-sama merasakan,” jelas Ima.
Menurutnya, kegiatan ini akan memberikan praktik dan pengetahuan berwirausaha yang baik bagi peserta didik. Mereka akan memahami konsep berdagang secara syariat agama yang baik dan benar. Agenda Bisnis day tersebut sudah sempat berjalan, namun terhenti karena adanya wabah COVID-19 dan aturan terkait pembatasan kegiatan di sekolah. (mp1/imm)