Malang Posco Media-Memperingati hari lahir Pancasila, Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) se Malang Raya menggelar halal bihalal di Rumah Prestasi Glintung Go Green, Sabtu (4/6) sore. Kegiatan yang juga dihadiri tokoh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang Raya ini dengan tema ‘Pancasila sebagai Landasan Pendidikan untuk Memperkuat Kerja Sama dan Mengikat Tali Persaudaraan’.
Menurut salah satu pemateri di kegiatan ini Sutopo Dewangga GSNI merupakan generasi masa depan yang dalam rentang waktu 2025 – 2035 akan menghadapi bonus demografi.
“Sebuah peluang dan sekaligus ancaman yang harus dipersiapkan secara baik, agar kelak bisa menjadi generasi yang memiliki banyak manfaat pada kepentingan bangsa dan negara,” kata Sutopo Dewangga kepada Malang Posco Media.
Sementara itu Koordinator orangtua asuh GSNI, Prof Ir Wani Hadi Utomo Ph.D, mengatakan sangat prihatin dengan semakin menurunnya angka anak muda yang pro dengan Pancasila.
“Saya prihatin, hasil survei mulai dari tahun 2005 sampai 2022 persentasenya terus menurun anak muda yang pro Pancasila,” kata Wani Hadi Utomo.
Pria yang juga dosen Fakultas Pertanian Universitas Brwaijaya ini mengakatan tahun 2005 masih 85 persen yang pro Pancasila, di tahun 2018 turun menjadi 75 persen. Bahka survei yang terakhir tahun 2020 yang dilakukan oleh komunitas Pancasila Muda menunjukkan bahwa generasi milenial yang Pro Pancasila tinggal 61 persen.
“Bahkan 10 persen ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Ini yang ingin saya ingatkan kepada para penerus generasi bangsa,” katanya.
Bahkan Hadi juga juga merasa prihatin karena anak-anak sekarang tidak tahu siapa Pahlawannya.
“Maka pada momen ini kami ingin mengingatkan kepada masyarakat khususnya generasi muda agar lebih proaktif untuk memperjuangkan, memviralkan dan yang paling utama adalah mengamalkan Pancasila di kehidupan sehari-hari, kalau tidak ingin Pancasila ini tenggelam,” tuturnya. (jon)