Kenyataannya gue tak ingat Singosari dan Balekambang, meski dengan segala kejayaaan dan keelokannya. Berbuntut pertanyaan yang lain: Apakah Indonesia akan bernasib sama seperti Singosari?
(Buku Stalking Indonesia Karya Margaretha Astaman)
Buku Stalking Indonesia karya Margaretha Astaman yang diproduksi Kompas menarik untuk dibaca. Sub judul Mengingat Indonesia sangat memberikan pemahaman pengakuan negara kita sangat kaya akan potensi. Rasa keingintahuan yang tinggi serta proklamir bahwa Indonesia itu indah ia tuliskan, siapapun yang membaca tulisannya berharap lebih tahu dari sekadar tahu tentang Indonesia.
Isi tulisannya paling menggelitik adalah pamor dan popularitas Taman Tirta (kolam pemandian yang dipercaya tempat mandi Ratu Kerajaan Singosari Ken Dedes) kalah dengan Pemandian Ken Dedes, sebuah kompleks kolam renang mirip waterboom yang laris manis dikunjungi masyarakat lokal.
Peninggalan lain dari kerajaan Singosari adalah Candi Sumberawan yang kurang memiliki popularitas. Sajian tari Reog Ponorogo yang ia temui hanya di area Bromo secara nyata. Belum lagi pantai Balekambang dengan claim accesible via public transport ternyata belum ada sama sekali ketika buku Stalking Indonesia ini ditulis.
Kekhawatiran Margaretha Astaman adalah warisan yang ditelantarkan oleh generasi penerus akan diklaim banyak pihak. Kita sangat enggan berdebat tari Reog Ponorogo beberapa kali diklaim milik Malaysia. Sebuah bangsa besar dan termasyhur tetapi kemudian kalah dengan pergerakan zaman dan dilupakan orang itu yang sangat ia kahwatirkan.
Pada kalender pendidikan tercatat tanggal 25 Juni 2022 telah menjadi hari terakhir pembelajaran tahun pelajaran 2021/2022. Liburan sekolah dimulai 27 Juni 2022 dan kunjungan wisatawan dipastikan naik saat liburan sekolah berlangsung.
Catatan Malang Posco Media pada tanggal 5 Mei 2022 kunjungan wisatawan sebanyak 51.000 telah mengunjungi 13 tempat wisata di Malang Raya pada tanggal 2-4 Mei 2022 (liburan hari raya). Menarik memang melihat grafik data jumlah wisatawan yang hadir di Malang Raya. Pandemi covid-19 telah mengarahkan Industri pariwisata setidaknya menghela nafas panjang. Kini dengan kembali dibukanya sektor ini dipastikan pegiat pariwisata (transportasi, akomodasi, jasa boga dan atraksi wisata) akan tersenyum. Masyarakat di sekitar tempat tujuan pariwisata juga dipastikan mengalami kenaikan taraf ekonomi.
Efek positif terkait dibukanya kembali sektor pariwisata sangat berdampak besar terhadap sektor ekonomi. Industri kreatif seperti usaha kecil menengah tak ketinggalan mendapatkan bagian ini. Oleh-oleh khas baik bentuk suvenir maupun jenis makanan ringan olahan juga tak kalah penting mendukung ketercapaian peningkatan roda ekonomi masyarakat. Selain itu tidak dipungkiri efek negatif juga dipastikan ada.
Liburan dan kunjungan wisata tidak terelakkan, banyak cerita bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang paling santai sejalan dengan artikel pada laman the national news (28/8/2021). Salah satunya penelitian Tim Picodi yang menemukan 86 persen masyarakat Indonesia senang berwisata ke dalam negeri dan sisanya memilih luar negeri sebagai kunjungan wisata. Sedangkan kota yang paling banyak dikunjungi untuk berwisata adalah Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Malang (suara.com).
Sejalan dengan pemikiran buku Stalking Indonesia bahwa mengenal negeri ini dengan mendalam dan keseluruhan adalah hal penting. Menumbuhkan rasa bangga sekaligus rasa syukur telah dianugerahi oleh Tuhan negeri yang kaya akan potensi alam serta budayanya.
Self Healing
Kosakata healing sangat marak diucapkan oleh generasi Z akhir-akhir ini. Healing sendiri secara harfiah memiliki arti penyembuhan, kini ramai dibicarakan dalam beberapa media sosial caption healing saat seseorang sedang liburan ataupun jalan-jalan. Menarik mengulas perkembangan kosakata self healing itu sendiri.
Pada perkembangannya pengertian self healing mengalami pergeseran makna yang menyempit (spesialisasi) di beberapa kumpulan anak muda. Awalnya self healing biasa kita temui ketika seseorang telah mengalami kepenatan dalam rutinitas kerja ataupun seseorang yang mengalami masalah kehidupan yang berat. Menurut terjemahan didefinisikan sebagai sebuah perilaku untuk menyembuhkan maupun memperbaiki diri sendiri. Sedangkan saat ini dalam bahasa gaul self healing dipangkas saja menjadi healing dan diartikan sebagai liburan.
Dari segi keilmuan, self healing lebih mengarah pada proses pemulihan atau penyembuhan yang biasanya diakibatkan oleh gangguan, trauma dan sebagainya yang mana proses pemulihan ini dimotivasi dan didorong oleh klien atau pasien dan biasanya diatur oleh insting individu tersebut (Vignesh dkk. 2019).
Melalui artikel lainnya dijelaskan bahwa self healing merupakan salah satu fase akhir dan terapi gestalt dan juga merupakan salah satu proses hemeostatis serta otomatis yang dikontrol oleh mekanisme fisiologis yang melekat pada diri individu.
Beberapa teknik self healing dijelaskan ada beberapa kegiatan yang bisa membantu. Semisal breathing exercise, menulis, meditasi, serta self talk dan positif thinking. Tujuan self healing adalah memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan diri dan membentuk pikiran yang positif dari apa yang telah terjadi.
Berbicara manfaat, menurut Ankrom (2021) self healing bagi seseorang selain untuk suasana hati, juga memberikan efek positif bagi psikologis individu, seperti mengurangi kecemasan dan kepanikan.
Di atas dijelaskan teknik self healing salah satunya adalah meditasi dan meditasi memiliki keterkaitan dengan ketenangan tapi tidak dengan liburan. Arindah Arimoerti Dano salah satu psikologi klinis menjelaskan, bahwa konsep healing sangat dekat dengan konsep liburan.
Ada perbedaan mendasar antara Liburan dan self healing. Film Julia Roberts Eat, Pray Love salah satu contoh self healing yang sebenarnya dan memiliki arti bahwa self healing tidak bisa dilakukan secara instan sehingga membutuhkan waktu dan usaha terus menerus.
Pada akhirnya semoga tidak terjadi salah kaprah terkait konsep liburan dan self healing. Liburan memiliki arti penyegaran jiwa dari sebuah rasa penat, sedangkan self healing adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk penyembuhan dan pemulihan diri sendiri dari sebuah gangguan psikologis. Sehat-sehatlah duhai jiwa dan raga kita!!! (*)