spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Digifes BI Ngalam 2022, QRIS Wujudkan Ekosistem Digitalisasi Perekonomian

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bank Indonesia terus memperkenalkan efektivitas dan efisiensi QRIS sebagai model pembayaran digital yang memudahkan proses transaksi dengan QR code untuk mewujudkan ekosistem perekonomian dan keuangan digital Indoensia. Salah satu caranya dengan menggelar Digifes BI Ngalam 2022 di Malang Town Square 8-12 Juni, yang opening ceremony-nya berlangsung Kamis (9/6) kemarin.

Pada kegiatan ini terdapat dua acara utama. Pertama, acara pembuka dengan Opening Speech yang disampaikan oleh Samsun Hadi selaku Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Keynote Speech yang disampaikan oleh Ir. Andreas Eddy Susetyo, M.M. Sedangkan yang Kedua, talk show sebagai acara inti dengan empat narasumber yakni Cinta Laura Kiehl, Dra. Hj. Dewanti Rumpoko, M.Si selaku Wali Kota Batu, Arya Rangga selaku Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, dan Henry Wahyu Tristanto selaku Distrik Manajer LinkAja.

- Advertisement -

Perkembangan terkini perekonomian Indonesia kini telah sampai pada banyaknya pelaku bisnis yang beradaptasi menggunakan sistem yang lebih praktis dan efisien. Kini banyak pelaku bisnis yang beralih menggunakan e-commerce dibandingkan dengan offline store. Seiring berjalannya waktu masyarakat telah bergantung kepada pembayaran digital, karena jika tidak bisa berkompetisi dan mengimbangi kehidupan yang ada maka akan tertinggal.

“Untuk saat ini jumlah penjualan online sudah lebih tinggi daripada offline, ini membuktikan digitalisasi sudah berkembang. Bahkan UMKM di Matos tadi saya lihat sudah pada pakai marketplace,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Samsun Hadi.

Menurutnya, untuk mendukung peralihan digitalisasi ini, Bank Indonesia memperkenalkan QRIS sebagai alat transaksi yang akan memudahkan pelaku bisnis dalam bertransaksi hanya melalui smartphone. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan digital, UMKM sangat penting untuk perekonomian indonesia sebagai penyerap tenaga kerja, dan pelaku perekonomian. Dengan QRIS proses transaksi akan lebih mudah, cepat, safety, hanya memotong sebesar 0,7% untuk pajak.

Pada kesempatan yang sama Ir. Andreas Eddy Susetyo, M.M selaku anggota Komisi XI DPR RI mengatakan bahwa Pemerintah dan DPR tengah berusaha memberikan dukungan kepada pelaku UMKM terutama pada sistem pembayaran yang mereka gunakan. QRIS merupakan bentuk dukungan BI dalam penguatan sistem pembayaran dan keuangan digital pelaku bisnis semakin meningkat. Yang dapat mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi eksklusif dan terjadi percepatan pemanfaatan digital, sehingga QRIS harus dioptimalkan pemakaiannya.

Kini penting untuk UMKM mengikuti perkembangan model perekonomian saat ini. Optimalisasi digitalisasi pada UMKM, perlu dukungan dari berbagai pihak antara lain pemerintah daerah dan BI program pemberdayaan UMKM. Bahkan saat ini sebesar 40 persen anggaran belanja APBD dan APBN dikhususkan untuk UMKM, tentu saja dibawah Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa.

“Saat ini terdapat pola baru masyarakat dalam berekonomi dari offline ke online. Adanya model pembayaran praktis seperti QRIS akan mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi eksklusif dan terjadi percepatan pemanfaatan digital, sehingga QRIS harus dioptimalkan pemakaiannya. Bahkan saat ini optimalisasi digitalisasi pada UMKM telah mendapatkan sebesar 40 persen dari total anggaran belanja APBD dan APBN serta adanya QRIS dari BI,” ujar Andreas pada saat pembukaan acara sebagai Keynote Speech.

Pada kegiatan ini Kota Batu menjadi salah satu contoh yang telah mendapatkan predikat Kota Digital. Menurut Kementerian Dalam Negeri PAD Kota Batu tertinggi nomor empat (4) skala nasional. Pemerintah Daerah Kota Batu sangat berterima kasih karena alasan dibalik angka PAD naik adalah selama pandemi hotel dan restoran, serta kedua sektor bisnis tersebut telah mendapat predikat digital. Tak hanya itu Kota Batu juga telah mendapat predikat digital.

Meski tak mudah, komitmen kuat dari walikota untuk beralih dari stag holder pembayaran manual ke digital mulai dari menyiapkan fasilitas, peralatan dan SDM tidak mudah sangat butuh effort.

“Sangat susah mengajak masyarakat terlebih pelaku UMKM yang kebanyakan gaptek, namun pelan-pelan bisa juga. Meski harus harus kerja keras dan kerja tuntas dalam mencapai itu. Sekarang, hampir seluruh UMKM di Kota Batu sudah memakai QRIS dan beralik ke penjualan online,” ujar Wali Kota Batu Dra. Hj. Dewanti Rumpoko, M.Si.

Meski begitu masih terdapat banyak masyarakat yang buta teknologi, masih menggunakan pembayaran konvensional. Dalam sesi tanya jawab Cinta Laura Keihl mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengedukasi orang tua untuk lebih adaptif dengan perkembangan digital adalah dengan bukti, dengan kita contohkan terlebih dahulu.

“Cara terbaik mengedukasi orang lain terlebih lagi orang tua adalah dengan membuktikannya, dengan kita contohkan terlebih dahulu. Kalau untuk UMKM kita tunjukkan saja sebuah bisnis yangg berkembang dengan cepat dengan pembayaran digital,” sebut Cinta. (mp2/ley)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img