Malang Posco Media, MALANG – Melestarikan jiwa dan semangat dan nilai-nilai 45 harus terus dilakukan untuk memupuk nasionalisme generasi milenial. Karena itu, Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) Angkatan 45 Kota Malang mengadakan seminar mengusung semangat juang 45 di Permata Jingga Swimming Pool and Cafe, Sabtu (11/6).
Ketua DHC Kota Malang Kolonel (Purn) H. Utuh Agung Minarno ST. M.M menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45. Kali ini menyasar pengurus DHC BPK 45 Kota Malang untuk nantinya diteruskan kepada masyarakat, utamanya generasi milenial.
“Apa nilainya? Ya rela berkorban, berjuang, niat, itu yang saya lestarikan. Jangan sampai generasi milenial, generasi gadget tidak bisa memiliki itu,” jelas Agung kepada Malang Posco Media.
Jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 itu, dikatakan Agung juga telah sejak lama dicontohkan oleh para pejuang dan pahlawan bangsa. Seminar kali ini diisi langsung oleh salah satu sesepuh atau senior di DHC BPK 45 Kota Malang, yakni Letnan Jenderal TNI (Purn) Murgito, mantan Danjen Akabri era 1985.
Hadir pada kesempatan itu pula Ketua Umum Dewan Harian Daerah (DHD) BPK 45 Provinsi Jawa Timur Ir. Bambang Eko Witono bersama Sekretaris Umum DHD BPK 45 Jawa Timur Dr. H. Muhammad Fajar Budianto S.H MH. S.Pn.
“Harapannya nanti kita bisa langsung ke kecamatan-ke[1]camatan, lalu ke kelurahan-kelurahan,” terangnya.
Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko yang turut hadir pada kesempatan itu mengaku begitu gembira karena kegiatan seperti ini menyadarkan kembali bahwa meski di Indonesia banyak yang berbeda beda tapi tetap satu bangsa. Ini perlu dikembangkan dan digaungkan terus supaya tetap semakin kokoh.
“Kita diajak untuk mengingat dan menumbuhkembangkan cinta tanah air, nilai nilai kejuangan mewarisi semangat perjuangan para pahlawan. Itu perlu di era seperti ini, sangat penting sekali. Maka saya ucapkan terima kasih,” ujar Bung Edi sapaannya.
Lebih jauh, untuk mendukung penanaman nilai-nilai nasionalisme, Bung Edi menyebut bah[1]wa Pemerintah Kota Malang su[1]dah beberapa tahun ini menggencarkan pendidikan karakter. Ini diharapkan menjadi pondasi penting disamping intelektualitas akademis.
“Kita bersepakat anak kelas 1, kelas 2, kelas 3 itu tidak mendapat materi baca menulis dan berhitung. Intelektual boleh, se[1]pandai apapun boleh, boleh cerdas, sampai setinggi apapun tapi jangan lupa bahwa jati diri bangsa harus tetap melekat dalam diri,” tegas Bung Edi. (ian/aim)