Malang Posco Media-Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS Brantas), Perum Jasa Tirta I dan Komunitas Peduli Sungai Saberspungli menggelar karya bakti di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Kegiatan karya bakti sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan untuk kepentingan umum.
Kegiatan karya bakti yang dikemas dalam gerakan sapu bersih sampah nyemplung kali atau dikenal dengan Saberspungli merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh komunitas peduli sungai Saberspungli Kota Batu. Gerakan ini dilakukan setiap Minggu dengan lokasi yang berpindah-pindah dan lebih diprioritaskan kepada pembersihan sungai. Kegiatan karya bakti atau Saberspungli kali ini diselenggarakan di Kali Lajar Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu berupa pembersihan sampah dan pengangkatan sedimentasi.
Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, M.Sc selaku Komandan Poltekad yang memimpin langsung kegiatan karya bakti edisi ke-142 saat memberikan sambutan mengatakan bahwa ini merupakan wujud kepedulian terhadap alam.
“Ketika kita mencintai alam, maka alam pun akan mencintai kita. Kami mengajak Bintara Mahasiswa Poltekad untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini agar dapat menumbuhkan kepekaan dan kesadaran terhadap situasi lingkungan yang ada dan menerapkannya ketika mereka kembali ke kesatuannya. Poltekad akan selalu mendukung kegiatan Saberspungli dengan segala kemampuan yang dimiliki Poltekad,” kata Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, M.Sc.
Dalam kesempatan yang sama hadir Bapak Chaerudin C. Maddi, S.T., MSMT selaku Kepala BBWS Brantas dan Bapak Milvan Rantawi selaku Direktur Operasional Perum Jasa Tirta I.
Chaerudin mengajak kepada peserta yang hadir untuk ikut bangkit dan berpartisipasi untuk melakukan konservasi sumber daya air. “Karena jika tidak maka beberapa tahun yang akan datang mungkin akan terjadi krisis air dan bahkan air itu akan hilang,” kata Chaerudin.
Hal senada diungkapkan Bapak Milvan bahwa air akan menjadi barang yang diperebutkan. “Di depan kita sudah ada climate change dimana jumlah air yang akan dijatuhkan ke bumi sama tetapi waktunya yang biasanya satu hari dijatuhkan dalam waktu 6 jam tiba-tiba dijatuhkan lebih cepat satu jam. Sehingga kemampuan bumi untuk menyerap air tidak sempat. Kegiatan yang kita lakukan hari ini dan melakukan konservasi menjadi perilaku yang sangat penting dan dilakukan oleh seluruh komponen bangsa ini,” ungkap Milvan.
Doddy Eko selaku salah satu inisiator Saberspungli menyampaikan bahwa kegiatan ini belum sempurna namun akan terus berupaya. “Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kolaborasi seluruh komponen yang ada termasuk dukungan dari BBWS Brantas dan Perum Jasa Tirta I. Kedepan kami akan melaksanakan ekspedisi sumber mata air yang ada di Kota Batu. Oleh karena itu kami meminta dukungan dari semua pihak agar kegiatan yang kami lakukan dapat terlaksana,” terang Doddy.
Kegiatan Saberspungli kali ini melibatkan Bintara Mahasiswa D4 Poltekad, Koramil 0833/Bumiaji, Staf BBWS Brantas, Staf Perum Jasa Tirta I, Mahasiswa Unesa Surabaya, Saberspungli Kota Batu, Forum Kota Sehat, Komunitas KOMPAG Giripurno, Linmas dan warga Desa Giripurno.(jon)