MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Inflasi di Kota Malang tercatat sebesar 0,61 persen pada Juni 2022, naik sebesar 0,10 persen dari bulan Mei 2022 yaitu 0,51 persen. Persentase ini membuat Kota Malang masuk tiga tertinggi dari delapan kabupaten/ kota di Jawa Timur yang menghitung indeks harga konsumen (IHK) pada Mei 2022. Kenaikan harga cabai mempengaruhi inflasi dengan andil 0,26 persen.
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyohatini mengatakan seluruh kota dari delapan kota IHK di Jawa Timur juga mengalami inflasi. Inflasi di delapan kabupaten/ kota adalah Kota Surabaya 0,46 persen, Sumenep 0,45 persen, Kota Probolinggo 0,74 persen, Banyuwangi 0,61 persen, Jember 0,71 persen, Kota Malang 0,61 persen, Kota Kediri 0,7 persen, Kota Madiun 0,66 persen. “Inflasi tertinggi diduduki oleh Kediri dan inflasi terendah diduduki oleh Sumenep,” ungkap Erny.
Dia menyampaikan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan, minuman (mamin) dan tembakau 1,86 persen; transportasi 0,84 persen; penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,18 persen; perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen; pendidikan 0,05 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi ada kelompok kesehatan -0,01 persen, pakaian dan alas kaki -0,03 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,04 persen, perawaatan pribadi dan jasa lainnya -0,09 persen, rekreasi, olahraga dan budaya -0,15 persen.
“Pada Mei 2022, dari 11 kelompok pengeluaran sebagai penghitung inflasi ada enam kelompok yang mengalami inflasi, sedangkan lima kelompok lainnya mengalami deflasi,” ujar Erny.
Ia juga berujar bahwa dari adanya kenaikan harga pada indeks kelompok pengeluaran terdapat empat kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi. Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,43 persen; transportasi 0,11 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya 0,06 persen; dan penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,02 persen.
“Komoditas Mamin sebagai penyumbang tertinggi angka inflasi ada cabai rawit, bawang merah, cabai merah dan tomat ini karena disebabkan oleh perubahan cuaca sehingga mengakibatkan gagal panen, stok berkurang sedangkan permintaan masih tetap cukup tinggi. Sedangkan pada telur ayam ras dsiebabkan oleh naiknya harga pakan ternak sehingga berpanguruh signifikan terhada harga telur ayam ras,” terang Erny.
BPS juga menjelaskan terdapat 10 komoditas teratas yang memberikan andil inflasi pada Juni 2022. Di antaranya cabai rawit dengan kenaikan harga 160,49 persen, angkutan udara dengan kenaikan harga 5,16 persen, bawang merah dengan kenaikan harga 30,1 persen, kontrak rumah dengan kenaikan harga 0,91 persen, cabai merah 60,37 persen, tomat dengan kenaikan harga 49,22 persen, telur ayam ras 6,16 persen, mobil dengan kenaikan harga 1,45 persen, pisang dengan kenaikan harga 5,56 persen dan pir dengan kenaikan harga 19,08 persen.
“Sedangkan 10 komoditas utama yang mengalami deflasi pada Juni 2022 ada tongkol diawetkan, beras, bayam, daging yam ras, bawah putih, anggur, jeruk, ayam hidup, jagung manis dan mangga,” pungkas Erny. (mp2/ley)