Malang Posco Media – Kambing menjadi hewan yang mayoritas dijual para penyedia hewan kurban. Selain harganya lebih murah, Kambing juga jarang terkena Penyakit Mulut dan Kuku. Ponidi salah satu penyedia hewan kurban mengaku saat ini dia menyediakan 60 ekor kambing, untuk dijual sebagai hewan kurban.
“Tahun lalu masih menyediakan sapi. Tapi karena saat ini sedang marak PMK, kami memilih untuk menyediakan kambing, karena lebih aman,’’ ungkap pria yang membuka lapak di Jalan Ampeldento, Kecamatan Pakis ini.
Kendati lebih aman bukan berarti dia tidak khawatir. Rasa was-was tetap ada pada dirinya. Apalagi kasus PMK di Kabupaten Malang belum terkendali. Sehingga Ponidi pun menyiapkan beragam cara untuk mengantisipasi kambing jualannya tidak tertular PMK. Salah satunya dengan memberikan vitamin dan menyemprot disinfektan pada area kandang.
“Kami sediakan vitamin agar tidak mudah sakit. Juga menyemprot disinfektan dua kali sehari agar virus tidak masuk,’’ ungkapnya. Selain itu Ponidi juga menyirami areal lapaknya menggunakan garam, dengan tujuan tidak ada ular masuk kandang dan mencelakai kambing jualannya. Menurut Ponidi tidak jarang ada kambing mati akibat di gigit ular.
“Untuk masalah keamanan kita sendiri yang tahu. Termasuk malam hari, kami tidak pulang dan memilih untuk menjaga di lapak,’’ ungkapnya.
Ponidi juga mengatakan jika Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah melakukan pemeriksaan hewan di lapaknya. Seluruh hewan yang, dijualnya dalam kondisi sehat.
“Tadi (kemarin), sudah dilakukan pemeriksaan. Alhamdulillah semuanya dalam kondisi sehat,” Urainya.
Ponidi juga menguraikan mulai membuka lapak penjualan hewan kurban sejak Sabtu (29/6) lalu. Sampai dengan sore kemarin sudah 12 ekor kambing jualannya laku terjual.
“Sampai hari ini sudah 12 ekor yang sudah terjual. Kebanyakan pembelinya ya langganan,’’ ungkapnya.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penjualan kambing atau hewan kurban tidak ada perubahan. Sekalipun dia optimis ada peningkatan, namun sampai kemarin belum ada perubahan. (Ira/ggs)