MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M bersama Kepala Dinas Sosial, Ririk Mashuri melakukan verifikasi lapangan (verlap) ke beberapa rumah tidak layak huni (RTLH) Senin (11/7) kemarin. Verlap dilakukan di beberapa rumah yang sebelumnya telah diusulkan oleh eksekutif dan legislatif dalam program RTLH Dinsos Kota Batu.
“Hari ini (kemarin.red) kami bersama Dinsos, Sekretaris Kelurahan Sisir turun lapangan untuk cek usulan RLTH. Baik dari usulan pokir dewan dan usulan saya. Verlap ini untuk melihat apakah yang bersangkutan rumahnya mau direhab dan melihat persyaratan lainnya,” ujar Punjul kepada Malang Posco Media kemarin.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa dengan dilakukan verlap tujuannya agar rehab RTLH bisa segera dikerjakan. Mengingat tahun ini ada 201 rumah yang akan direhab oleh Dinas Sosial.
“Dari Dinsos sendiri untuk program ini telah dianggarkan 30 juta per rumah. Anggaran tersebut memang tidak bisa untuk rehab total. Sehingga dibentuk panitia di tingkat desa/kelurahan dengan melibatkan RT/RW,” bebernya.
Begitu juga dengan pengerjaan, dilakukan secara gotong royong oleh warga agar anggaran yang ada bisa dimaksimalkan. Pasalnya jika berharap anggaran dari Pemkot saja akan terbatas.
Ditambahkan oleh Kepala Dinsos Kota Batu, Ririk Mashuri bahwa tahun ini untuk program pengentasan kemiskinan berupa rehab RTLH berasal dari usulan dewan, eksekutif dan Pemerintah Desa/Kelurahan ada 201 rumah.
“Dari usulan tersebut kemudian dari Dinsos melakukan verlap seperti hari ini. Tujuannya untuk memastikan apa secara administrasi penerima manfaat ini benar-benar layak dibedah rumahnya dan tepat sasaran,” paparnya.
Untuk kriteria atau persyaratan verlap meliputi apakah rumah milik pribadi, bangunan membahayakan penghuni, serta apalah pemilik mau atau tidak rumahnya dilakukan rehab. Saat ini dari total 201 sasaran, Dinsos telah melakukan verlap pada 61 rumah.
“Sekarang program ini masuk tahap pertama dengan total 61 rumah yang sudah di verlap dan telah diterbitkan SK Wali Kota. Sehingga pada bulan Juli atau Agustus depan sudah mulai bisa dikerjakan,” ungkap Ririk.
Sementara itu, Sapto Handayani salah satu pemilik rumah yang masuk dalam daftar RTLH menyampaikan jika dirinya sudah menunggu lama agar rumah seluas 5×14 meter persegi tersebut bisa direhab. Handayani saat ini tinggal bersama dua anaknya di RT 5 RW 1 Jalan Diran Gang 3, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.
“Saya sudah puluhan tahun tinggal di rumah warisan orang tua. Selama tinggal, rumah belum pernah direhab sama sekali. Alhamdulillah memang saya nunggu rumah bisa direhab, karena setiap kali hujan rumah saya bocor,” pungkasnya. (eri)