MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMP 4 YPK menggelar kegiatan Pra Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan cara berbeda. Sekolah di Jalan Ki Ageng Gribig 248 Kedungkandang Malang ini menyiapkan siswa baru dengan permainan.
Cara ini dinilai menarik untuk memperkenalkan sekolah kepada siswa baru yang memiliki berbagai karakter. MPLS sendiri akan dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin (18/7) pekan depan.
Ketua Panitia MPLS SMP 4 YPK Jatim Malang, Agung Bagus Wicaksono S.Sn., M.Pd., mengatakan di pra MPLS ini siswa baru memainkan permainan tradisional. Hal ini seiring zaman yang berkembang ke era serba digital, cara anak belajar dan bermain pun ikut berubah. Sehingga SMP 4 YPK perlu memperkenalkan permainan tradisional kepada generasi millenial.
“Di era kini bukanlah sesuatu yang aneh mendapati anak yang demikian akrab dengan gawai. Bahkan, tak sedikit yang mengalami kecanduan dan sebelum terlalu jauh mengalami kecanduan terhadap gawai, ada baiknya melakukan antisipasi sejak awal,” ucapnya.
Agung menjelaskan salah satu cara yang bisa ditempuh untuk membentuk karakter siswa baru melalui tiga permainan tradisional yaitu Gobak Sodor, Patil Lele dan Tepa Tonggo, dan permainan tradisional umumnya kini sudah banyak ditinggalkan.
Dia menyatakan permainan tradisional memiliki banyak manfaat dan dampak positif bagi mereka yang memainkannya. Manfaatnya yaitu mengembangkan potensi diri dengan olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
“Permainan tradisional juga membangun karakter nilai yang mencakup nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan nilai integritas. Seperti dalam Permainan Tepa Tonggo yang merupakan permainan tradisional yang berasal dari Gorontalo,” paparnya.
Selain itu, permainan tersebut bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, serta dapat beraktivitas dengan baik dalam segala kegiatan. Selain itu juga dapat meningkatkan kelincahan, kesigapan, dan kelenturan tubuh.
Gobak Sodor memiliki nilai karakter melatih anak untuk bekerjasama, berbuat jujur, bertanggungjawab, disiplin mematuhi peraturan, kerja keras , bergaya hidup sehat, percaya diri, dan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif.
Gobak Sodor merangsang aktivitas berpikir, menentukan strategi untuk menerobos garis penjagaan lawan. Melihat situasi dan kondisi, mengambil kesempatan, mengecoh lawan dan memikirkan bagaimana cara memperoleh kemenangan tanpa tersentuh penjaga garis saat melintas.
Dan untuk permainan tradisional Patil lele dapat melatih insting, ketepatan bertindak, kekompakan dalam tim, ketahanan fisik dan mental dalam menjaga ego dan emosi, melatih sportivitas, memupuk tingkat sosialisasi dalam pergaulan, dan lain sebagainya.
Sementara itu menurut Drs. AMZ.Supardono selaku Wakil Kepala SMP 4 YPK Jatim Malang, mengapresiasi ide kreatif dari panitia Pra MPLS dengan menggelar permainan tradisional. “Sebagai generasi bangsa yang kaya budaya dan tradisi, sudah seharusnya kita melestarikan permainan tradisional,” katanya.
Dono, sapaan akrabnya, menyampaikan upaya tersebut sebagai langkah awal membentuk karakter anak Indonesia yang takwa, cerdas, bertata krama, dan bermartabat. Serta untuk mengkondisikan karakter yang sangat dibutuhkan dalam jenjang pendidikan di tingkat SMP. “Bila ini terus menerus dilakukan dengan konsisten akan membentuk profil pelajar Pancasila yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong-royong, dan berkebinekaan global,” pungkasnya. (imm)