MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang melakukan pencopotan material reklame bando jalan yang rawan jatuh di Jalan Tumenggung Suryo, Rabu (27/7) kemarin. Operasi ini menindaklanjuti laporan masyarakat karena material itu membahayakan pengguna jalan yang melintas.
“Itu bukan pembongkaran keseluruhan, tapi kaitan dengan material reklame bando jalan yang dilaporkan masyarakat karena ada yang mau copot. Akhirnya tadi kami ambil seng-nya saja yang membahayakan pengguna jalan,” terang Kasi Operasi Satpol PP Kota Malang Anton Viera.
Anton melanjutkan, pihaknya tidak mencopot seluruh material di baliho bando itu karena material lainnya dirasa masih kokoh apabila terkena angin. Oleh karenanya kemarin hanya perlu melepas material yang hampir jatuh saja.
“Makanya tadi anggota saya suruh cek keseluruhan juga. Supaya kita bisa pastikan material lainnya masih kuat. Jadi memang tidak perlu semua dicopot,” yakinnya.
Sementara untuk pemotongan struktur baliho atau reklame berbentuk bando, pihaknya memang masih belum ketat memberlakukannya. Saat ini, dikatakan Anton masih dalam tahap pembinaan.
“Sesuai Perda itu memang sebetulnya sudah berlaku. Sosialisasi juga sudah tapi saat ini kita masih pembinaan, jadi kita tempelkan stiker-stiker di baliho berbentuk bando itu. Seperti yang di Glintung, itu sudah kita tempelkan stiker dalam pengawasan Satpol,” ungkap Anton.
Sesuai aturan, reklame bando jalan yang melintang jalan sudah tidak diperbolehkan. Tapi, sampai saat ini masih ada beberapa bando jalan yang belum dibongkar. Sesuai Permen PU nomor 20/PRT/M/2010 tentang pedoman pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan. Pasal 18 ayat 3 menegaskan, konstruksi bangunan iklan dan media informasi tidak boleh berupa portal dan/atau jenis konstruksi lainnya yang melintang di atas jalan.
Dikatakan Anton, saat ini pihaknya masih mengutamakan toleransi. Tidak langsung ketat sebab hal ini perlu pendekatan khusus. “Memang kita masih toleransi, karena kita tidak selalu saklek. Dan itu nanti kita juga menunggu arahan pimpinan. Sementara ini kita juga masih terus melakukan operasi lain seperti operasi pekat, minuman keras dan lain lain,” bebernya.
Terlepas dari itu, Anton mengapresiasi adanya perhatian dan peran serta dari masyarakat.
“Seperti bando jalan ada yang rawan jatuh atau rubuh itu tadi, memang setiap hari kita sebenarnya kontrol terus. Kalau ada tanda tanda ya kita segera eksekusi,” tandasnya. (ian/aim)