MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kembali menggelar pelatihan Master of Ceremony (MC) dan Protokoler di Ijen Suites Resort & Convention Malang, Rabu (27/7) kemarin.
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menyampaikan pelatihan MC dan protokoler ini penting. Keberadaan MC untuk membawakan acara dan petugas protokol mempersiapkan acara akan memberikan kesan profesionalitas dan nama baik lembaga.
“Suasana kegiatan akan bergantung pada kepiawaian pembawa acara. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan MC dan protokoler. Kegiatan hari ini (kemarin, red) semoga bisa menjadi media pembinaan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) MC dan protokoler yang andal dan profesional,” ujar Sutiaji saat memberi sambutan.
Sutiaji pun memotivasi peserta untuk menjadi pembawa acara yang baik. Menurutnya, hal utama yang perlu diperhatikan adalah penguasaan diri dan emosi. Selanjtnya, kesiapan dan fungsi alat yang akan dipakai yakni mic harus dipastikan baik. Selain itu, seorang pembawa acara juga harus menguasai materi, mampu berimprovisasi dan tidak kaku.
Pada kesempatan ini pun, Sutiaji mengukur kemampuan peserta dengan secara langsung meminta beberapa perwakilan peserta untuk menunjukkan potensinya serta memberi reward langsung dan memberi kesempatan menjadi MC dikegiatan yang diselenggarakan Pemkot Malang pada mereka.
Senada dengan wali Kota Malang, Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman teknik dan implementasi kemampuan komunikasi secara efektif. Sehingga dapat membantu peserta menjadi pembawa acara profesional yang lebih dinamis.
Keberadaan MC dan protokol sangat dibutuhkan dalam acara formal dan informal. Namun, masih banyak dijumpai dalam berbagai acara peran MC dan protokoler tidak dijalankan dengan baik. Hal ini disebabkan adanya kekurangan seperti kurangnya latihan, keberadaan MC dan protokoler tidak menjadi faktor penting atau faktor pimpinan yang kurang peduli terhadap keprotokoleran.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Wiwid ini mengungkapkan keyakinannya profesi MC dan protokoler ke depan akan semakin menjanjikan. “Profesi MC dan protokoler adalah profesi sangat mentereng. Keberadaan MC dan protokoler akan menentukan arah dari sebuah kegiatan. Penting membangun suasana kegiatan, juga untuk menghidupkan suasana. Karenanya untuk menjadi MC dan protokoler harus memiliki teknik. Bicara protokol pasti ada pakemnya tapi juga fleksibel disesuaikan dengan kearifan lokal dan dibutuhkan seni,” ungkapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman, SE., MM yang hadir pula dalam kegiatan pelatihan ini mengungkapkan apresiasinya atas terselenggaranya kegaitan yang langsung melibatkan warga masyarakat ini.
“Pelatihan ini sangat bagus untuk upgrade anak muda Kota Malang. Sehingga kegiatan di masyarakat semakin berkualitas. Harapan kami ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pasti akan banyak kegatan di masyarakat. Kemarin saya minta untuk mengirimkan putra putri terbaik di kelurahan masing-masing untuk dapat mengikuti kegiatan ini. Bisa juga nanti kami minta bantuan MC untuk kegiatan-kegiatan di DPRD,” tuturnya.
Fuad berharap bahwa Pemkot Malang dapat selalu bersinergi untuk dapat mengawal pembangunan manusia Kota Malang untuk dapat menjadi manusia yang berkualitas dan siap menjadi generasi emas 2045.
Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah Agustin Wulan Ningrum, S.AP dari Bagian Humas Setda Kota Malang. Kegiatan ini dihadiri 53 orang yang terdiri dari 25 orang sesuai usulan anggota DPRD Kota Malang dan 28 orang sesuai usulan Musrenbang tematik, Musrenbang kecamatan dan kelurahan. (aim)