MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pengalaman menjadi juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC, menjadi bekal berharga bagi gelandang Arema FC Evan Dimas Darmono. Sempat tak diperhitungkan di awal kompetisi, tim tersebut bablas menjadi juara, meskipun di awal kompetisi juga tidak langsung menunjukkan performa bagus.
Evan Dimas masuk dalam skuad The Guardians ketika meraih gelar pertama Liga 1 di tahun 2017. Di musim tersebut, perjuangan Bhayangkara FC juga berliku sebelum akhirnya menjadi juara.
Putaran pertama performa juga masih up and down, dan menutup putaran pertama di empat besar. Lantas, permainan Bhayangkara FC stabil menuju akhir musim hingga akhirnya mengungguli Bali United ketika kompetisi usai.
Menurut Evan Dimas, dalam Liga atau kompetisi yang panjang dengan durasi saru musim, kadang tim bisa bermain kadang juga tidak. Selain itu, awal musim kadang bagus, tapi bisa juga sebaliknya.
“Saya punya pengalaman di Bhayangkara FC dulu, awal kita tidak begitu bagus. Tapi selanjutnya bagus. Kadang kita bermain bagus, kadang tim bermain tidak bagus,” ujar dia.
Menurutnya, dari pengalaman tersebut, tak bisa jadi acuan, bila tim yang di awal sudah tancap gas alias bagus dan memperoleh kemenangan demi kemenangan, bakal terus konsisten di jalur tersebut.
“Tidak bisa kita mengukur tim itu di awal Liga, yang awalnya bagus, lama-lama tetap bagus. Bukan jaminan di awal kita menang terus juara,” terangnya.
Oleh sebab itu, Evan Dimas berharap tim Singo Edan tetap tenang meskipun sempat memulai kompetisi dengan hasil negatif. Baginya, kompetisi masih panjang dan menyisakan banyak laga. Terbukti, Arema FC langsung bangkit di pekan kedua.
Melalui perjuangan keras sampai menit akhir laga, anak asuh Eduardo Almeida itu baru memastikan poin penuh. “Bagi saya pribadi, kami baru sekali kalah dan masih banyak laga lainnya. Paling penting segera fokus dan memaksimalkan laga lainnya,” paparnya.
Apalagi, ketika laga digelar di kandang sendiri. Ia menargetkan hasil maksimal.
Tentunya, usai lawan PSIS yang digelar di Stadion Kanjuruhan, target serupa berlaku saat melawan PSS, Jumat (5/8) depan. Arema mau hasil maksimal berupa kemenangan.
“Laga kandang kita harus maksimal,” tegas dia.
Arema FC sendiri sudah membuktikan hal tersebut kala Piala Presiden 2022 lalu. Alfarizi dkk takluk di laga pertama dan masih kesulitan meraih gol serta kemenangan hingga delapan besar. Namun, saat melalui fase tersebut, percaya diri tim terlihat meningkat hingga akhirnya bablas menjadi juara, dengan mengalahkan PSIS dan Borneo FC yang bermain lebih bagus sejak awal pramusim. (ley/bua)