MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bulan Agustus tahun ini terasa lebih istimewa bagi siswa-siswi TK Katolik Mardi Wiyata. Dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-77, sekolah di Jalan Semeru ini mengadakan beberapa kegiatan. Salah satunya lomba-lomba untuk siswa dan orang tua.
Kegiatan lomba ini bergulir sejak Senin (8/8) lalu hingga Jumat (12/8) kemarin. Lomba tersebut bukan sekedar kompetisi, bukan sekedar mencari pemenang. Ada tujuan besar yang ingin dicapai. Yakni mempersiapkan generasi bangsa yang utuh dan berkarakter.
Melalui perlombaan itu, Kepala TKK Mardi Wiyata Y.V.C Hansri Amahurit, S.Pd mengatakan, akan terbentuk pribadi yang gemar bergotong royong, disiplin dan pantang menyerah. Para guru ingin menanamkan nilai karakter yang kuat pada anak didiknya.
Misalnya semangat gotong royong yang dibangun melalui lomba yang menuntut kerjasama yang baik. “Makanya untuk siswa kami pilih lomba yang sifatnya tim, bukan individu. Supaya terbangun kerjasama antara satu dengan yang lain,” katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Fr. M. Chrisostomus BHK, nilai karakter menjadi yang utama dalam proses pendidikan. Terlebih saat ini zaman sudah memasuki era global. Kemajuan teknologi seakan tidak terbendung.
Sementara di sisi lain karakter generasi bangsa mulai tergerus akibat perkembangan tersebut. “Upaya kami ingin menjadikan anak-anak ini kuat karakternya, memiliki sopan santun dan cinta kasih,” terangnya.
Untuk mencapai itu, Pria asal Flores ini mengatakan, butuh usaha yang besar. Salah satunya keteladan. Generasi bangsa butuh teladan. Dan itu ada di peran guru dan orang tua. “Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswanya, misalnya yang berkaitan dengan disiplin,” kata Frater Tomi, panggilan akrabnya.
Dia menambahkan yang tidak kalah penting dalam momentum kemerdekaan adalah memperkuat karakter kebangsaan. Dari karakter ini akan tumbuh cinta Tanah Air.
Karenanya di awal kegiatan agustusan beberapa hari yang lalu, siswa TKK Mardi Wiyata sempat berpakaian dengan nuansa putih. Lalu keesokan harinya bernuansa merah.
Merah putih, yang merupakan warna bendera Indonesia dikenalkan tidak sekedar warna. Namun dinilai dengan makna yang lebih mendalam. “Warna merah mengajarkan jiwa pemberani. Sedangkan putih bermakna suci, yang mengartikan sikap dan perilaku kita yang suci dari sifat yang tercela,” terangnya.
Dan pada Kamis (11/8) lalu, siswa TKK Mardi Wiyata mengenakan pakaian bernuansa biru. Pada hari itu mereka juga ikut memeriahkan Ulang Tahun Arema FC, klub sepakbola kebanggaan warga Malang. “Jadi kami juga mengajarkan pada anak-anak cinta pada kearifan lokal. Sehingga di Agustus ini selain menumbuhkan cinta Tanah Air, juga cinta pada budaya lokal di daerah sendiri,” tuturnya.
Seperti yang diberitakan Malang Posco Media sebelumnya, orang tua juga ikut memeriahkan lomba. Mereka juga ikut berlomba. “Anak-anak menjadi lebih semangat melihat orang tua mereka juga berlomba,” kata Fr Tomi.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa tampak gembira mengikuti lomba. Termasuk orang tua yang tidak kalah antusias. Mereka semua semangat untuk memeriahkan kegiatan.
Adapun lomba yang diselenggarakan antara lain lomba memindahkan karet, lomba menyusun gelas, lomba makan kerupuk, lomba kempit balon dan lomba estafet air.
Salah satu orang tua siswa, Dyah Puspita Anggraeni mengatakan, meskipun dalam kondisi sibuk bekerja orang tua tetap antusias mengikuti kegiatan di sekolah. Motivasi itu tidak lain untuk membangun sinergi dengan guru dalam mewujudkan pendidikan yang terbaik untuk siswa. “Jadi apapun program atau kegiatan yang ada di sekolah kami selalu orang tua akan terus mendukung,” katanya.
Ibunda dari Alicia Cheryl lovyna Isabelle ini mengatakan, sejak awal dirinya tertarik untuk memasukkan buah hatinya ke TKK Mardi Wiyata. “Kami tahu pendidikan di lembaga ini berkualitas, dan kami memilih sekolah yang benar-benar menjaga nilai spiritual anak-anak,” tandasnya. (sir/imm)