.
Friday, November 22, 2024

Rumah Makan Rakyat Tempat Sarapan Gratis

Awalnya Dapur Umum, Operasional dari Hasil Urunan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Urunan lalu masak, kemudian disajikan sebagai sarapan gratis. Begitulah aktivitas sejumlah santri dan santriwati untuk sesama.  Ratusan porsi makan pagi selalu tersedia. Siapa saja boleh menikmatinya tanpa mengeluarkan uang.

Lapar di pagi hari? Mencari sarapan tapi tidak memiliki cukup uang atau hendak berhemat?  bisa menggok ke warung di Jalan Terusan Sulfat No 15. Setiap hari menyediakan sarapan gratis.

Siap saja boleh sarapan, sesuai nama warung tersebut. Yakni Rumah Makan Rakyat (RMR). 

Koordinator RMR  Muhammad Rif’an Haqiqi  menceritakan warung RMR didirikan dengan tanpa sengaja. Didirikan secara kolektif sejumlah santri dan santriwati di wilayah Malang Raya.

“Awalnya kami dari komunitas Pesantren Bisnis Indonesia Malang membuat program di saat pandemi tahun 2020. Saat itu buat dapur umum. Dari hasil urunan, masak, lalu membagikan makanan untuk orang berbuka puasa di jalan-jalan,” terang Rif’an.

Setelah bulan puasa berakhir, mereka masih memikirkan apa yang harus dilakukan lagi. Terutama membantu warga sekitar. Apalagi saat itu Covid-19 masih melanda wilayah Kota Malang dan Malang Raya secara keseluruhan.

Akhirnya tercetuslah ide mendirikan RMR. Dicarilah tempat permanen yang bisa mengakomodir rencana tersebut.

“Nah salah satu anggota kami bersedia memberikan tempatnya. Tapi hanya bisa digunakan sementara waktu di jam-jam tertentu. Karena siang dipakai usaha lain. Akhirnya RMR didirikan. Konsepnya sarapan gratis,” cerita Rif’an.

Karena bangunan rumah tersebut hanya bisa digunakan pagi, maka konsep makan gratis dibuat untuk jatah sarapan. RMR membuka layanan makanan gratis mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.

Tepat 1 Juni 2020, RMR mulai memberi layanan. Awalnya lanjut Rif’an, hanya sediakan 50 porsi setiap hari. Namun dalam beberapa pekan, warga yang datang menikmati sarapan gratis semakin bertambah.

Maka ditambalah porsi yang disediakan hingga 100 porsi. Masuk bulan kedua, ditambah lagi 20 porsi.. Hingga saat ini setiap harinya 120 porsi bisa disediakan untuk dinikmati siapapun warga yang ingin menikmati.

“Jadi siapapun bisa sarapan. Kami tak batasi siapa saja yang boleh dan tidak. Konsepnya memang rumah rakyat, asal porsi masih ada, monggo. Kami tambah porsi itu biasanya karena masih ada yang datang tapi tak kebagian, tak enak nolaknya,” jelas pria yang memiliki usaha pembuatan celemek ini.

Dalam satu hari, pihaknya bisa mengeluarkan anggaran kurang lebih Rp 650 ribu untuk menyiapkan 120 porsi makan gratis. Selama sebulan biaya melanjutkan program sosial ini sekitar  Rp 20 juta.

Semua biaya tersebut tak hanya bersumber dari komunitasnya. Ada donatur yang ikut membantu.  “Alhamdulillah kami  buat gerakan ini, banyak donatur yang datang. Sehingga bisa tambah porsi dan sebagainya,” kata dia. “Kadang ada saja yang sumbang. Misalnya ada yang datang makan gratis, lalu kami temukan uang di bawah piring. Ternyata banyak sekali orang baik,” sambung Rif’an.

Warga yang datang menikmati sarapan gratis setiap hari di RMR dikatakannya banyak dari pengemudi ojek online (ojol). Namun tak sedikit pula orang tua usai mengantar anaknya sekolah.

RMR menerapkan nomor antrean. Maka siapa yang cepat dia yang akan dapat. Jika nomor antrean habis, porsi yang disediakan juga sudah batas akhir antrean.

“Kami sebenarnya ingin tambah lagi, tapi kami menjaga juga untuk kelola keuangan dari donatur. Agar bisa terjaga dan program ini bisa berlangsung selama mungkin dan seterusnya,” papar warga Dirgantara Sawojajar ini.

Tidak hanya itu, pada momen tertentu RMR menyelenggarakan kegiatan sosial lainnya. Seperti yang dilakukan Senin (8/8) lalu. Mengundang anak-anak yatim piatu untuk diberi santunan.

RMR sendiri masih akan terus dikembangkan lebih baik lagi. Selain mengajak berbagai komunitas lainnya untuk ikut bergabung dalam kegiatan sosial, rencananya RMR akan dibuka pula di Kota Batu dan Kabupaten Malang.

“Kalau terealisasi, bisa saja nanti konsepnya makan pagi gratis di Kota Malang, makan siang gratis di Batu, dan makan sore gratisnya di Kabupaten Malang. Ya doakan saja bisa,” harap Rif’an. (sisca angelina/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img