.
Saturday, December 14, 2024

Gelar Wisuda, Unika Widya Karya Cetak Lulusan Adaptif dan Kompetitif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perubahan bisa terjadi dengan sangat cepat. Tidak lagi hitungan menit. Bisa jadi hitungan detik. Itu yang terjadi di era sekarang ini. Disebut era disrupsi. Sistem peradaban yang berubah begitu cepat. Tidak lain salah satunya karena faktor perkembangan teknologi informasi.

Itu yang dikatakan oleh Rektor Universitas Katolik Widya Karya, Fr. Dr. Klemens Mere, BHK., S.E., M.Pd., M.M., M.H., M.A.P., M.Ak. saat ditemui Malang Posco Media, Jumat (19/8) kemarin. Dia mengatakan dalam menyikapi era disrupsi ini harus adaptif. Karakter, keilmuan dan keterampilan harus menyesuaikan. Kalau tidak, siap-siap untuk tertinggal.

Itu yang menjadi saran sekaligus penegasannya kepada lulusan Unika Widya Karya yang akan diwisuda, Sabtu (20/8) hari ini. “Kami sudah membekali lulusan dengan kompetensi dan berbagai keterampilan yang siap menjawab tantangan zaman,” katanya.

MOTIVASI: Alumni Unika Widya Karya Yohanes Wiwin Setyadi menyampaikan kiat sukses kepada para lulusan

Frater Monfoort, sapaan akrabnya mengatakan, mahasiswa Unika Widya Karya tidak hanya dibekali kompetensi di bidang keilmuannya. Tetapi juga keterampilan entrepreneur. Keterampilan marketing, finance, akuntan, juga diberikan untuk menjadi bekal di kemudian hari.

“Karena marketing itu akan terus bertumbuh. Jual beli akan selalu ada. Maka penting memiliki kemampuan entrepreneur,” ucapnya.

Pria asal Flores ini mengimbau agar alumni Unika Widya Karya tidak hanya mampu bersaing dalam industri. Tetapi juga menciptakan lapangan baru. Bukan hanya menjadi Job Seeker tetapi juga Job Creator.

Sabtu (20/8) hari ini, Unika Widya Karya akan mewisuda 167 mahasiswa. Bertempat di Hotel Tychi dengan dihadiri orang tua wisudawan. Siang kemarin sudah digelar pelepasan secara resmi oleh rektor.

Pelepasan lulusan dilakukan secara simbolis dengan melepas almamater dari perwakilan wisudawan. Kendati demikian, Frater Monfoort menegaskan, bahwa prosesi tersebut hanya simbolis. “Almamater sesungguhnya ada di hati. Maka meskipun sudah tidak lagi menjadi mahasiswa, cinta kepada Unika Widya Karya harus selalu ada di dalam hati kita semua,” ucapnya.

Untuk melengkapi kompetensi calon wisudawan, siang kemarin para lulusan juga mendapat pembekalan. Unika Widya Karya mendatangkan Yohanes Wiwin Setyadi, salah seorang alumni yang sukses di dunia kerja.

Pembekalan diberikan untuk melengkapi keilmuan mahasiswa. Selain kompetensi yang matang, lulusan juga dilengkapi dengan karakter dan soft skill yang mumpuni.

Frater Monfoort menyampaikan, adakalanya teori yang didapat di bangku kuliah tidak sesuai dengan kondisi di dunia kerja. Karena itu pembekalan yang diberikan menjelang wisuda semakin memperkuat kesiapan calon lulusan. “Inilah manfaatnya pembekalan ini diberikan. Supaya lulusan kami semakin siap menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja,”

Lebih dari itu, pria ramah ini juga menambahkan bahwa Unika Widya Karya tidak berhenti berinovasi. Setiap saat selalu melakukan terobosan dan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Salah satunya pembekalan untuk calon wisudawan. Arahnya tidak lain untuk mempersiapkan SDM unggul yang siap menghadapi segala macam perubahan. “Pembekalan ini menyiapkan lulusan, supaya mereka siap untuk menghadapi situasi yang serba tidak menentu,” kata dia.

Menurutnya, SDM unggul dinilai dari berbagai aspek. Tidak hanya kompetensi. Tetapi juga karakter. Ini yang dibutuhkannya industri. Dunia kerja membutuhkan SDM yang berkarakter kuat. Memiliki kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerjasama tim.

“Pendidikan karakter selalu kita prioritaskan untuk mendukung pada kompetensi keilmuan mahasiswa kami. Sehingga lulusan kami sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” terangnya.

Sementara itu, dalam materinya Yohanes Wiwin Setyadi sharing pengalaman dan membagikan kiat-kiat sukses di dunia kerja kepada calon wisudawan. Dia mengatakan bahwa dunia kerja atau perusahaan membutuhkan karyawan yang produktif dan cekatan.

Optimis dalam menyikapi permasalahan dan selalu melakukan hal-hal yang positif. Untuk menumbuhkan optimisme itu harus juga berdoa. Menunjukkan kepercayaan yang tinggi. “Anda orang pintar maka tidak boleh minder. Harus percaya diri dan optimis,” katanya di hadapan para calon wisudawan.

Pria yang akrab disapa Dipo ini yakin lulusan Unika Widya Karya akan mampu bersaing di era global. Keilmuan, hard skill dan soft skill mereka sudah teruji dengan ribuan alumni Unika Widya Karya yang sukses berkiprah di segala bidang. “Saya yakin itu. Semua yang diberikan oleh dosen pasti berguna,” tandasnya. (sir/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img