.
Friday, November 8, 2024

Tekankan Penguatan Karakter dan Pluralitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H mengimbau agar mahasiswa tidak hanya dituntut memiliki ilmu pengetahuan, tetapi juga mengenal karakter dan ideologi bangsa Indonesia. Dia mengatakan, pengenalan karakter nasional merupakan hal yang wajib dan perlu dijaga untuk generasi muda.

“Bukan hanya secara akademisi mampu mempertahankan ilmunya, tetapi mampu mempertahankan bangsanya dalam persaingan global,” kata Boy Rafli dalam kegiatan Staffing Class dan Persiapan Perkuliahan Semester di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB), beberapa waktu yang lalu.

- Advertisement -

Ia mengatakan, UB sebagai salah satu perguruan tinggi dengan mahasiswa terbanyak di Indonesia, harus mampu mengenalkan karakter bangsa ke generasi muda yang merupakan calon pemimpin.  “UB tempat belajarnya puluhan ribu mahasiawa dari berbagai daerah. Kampus ini punya peran besar dalam melahirkan calon pemimpin,” imbuhnya.  

Boy menambahkan, pemahaman tentang ideologi bangsa diharapkan tidak hanya dipahami dalam konteks sebagai ilmu tapi juga pedoman jati diri bangsa yang harus dimiliki siapapun.

“Jika generasi muda tidak mengenali ideologi dan karakter bangsanya maka mereka akan menjadi miskin identitas yang akan mempengaruhi daya saing bangsa terhadap masyarakat global,” kata dia.

Mantan Kadiv Humas Polri tersebut mengatakan banyak yang melirik negara Indonesia terutama dari segi Sumber Daya Alamnya.

“Saya mencoba mengutip ucapan dari Bung Karno yaitu bangsa ini harus dibangun dengan pembangunan karakter. Pembangunan karakter inilah yang akan membuat menjadi besar, maju, jaya, dan bermartabat,” tegasnya.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan,  Kerja sama,  dan Internasionalisasi Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS menambahkan tantangan kedepan tidak hanya seputar pada fisik tapi juga ideologi bangsa. Sebagai bangsa yang besar Indonesia harus bisa menjaga pluralitas.

Prof. Sasmito menambahkan menjaga pluralitas merupakan tanggungjawab semua agar bisa tercipta menjadi negara adil dan makmur. “Hal tersebut menjadi harga yang mahal saat ini. Pecah belah bisa saja terjadi karena kita tidak bisa menyadari pluralitas menjadi hal yang sangat penting.  Ada banyak kesenjangan di negeri ini. Yg bisa menjadi pemicu pecahnya  bangsa ini. Maka dari itu kita harus rawat dengan baik,” katanya. (mg5/imm).

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img