MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wakil pialang berjangka (WPB) menjadi ujung tombak dalam menghadapi nasabah perusahaan pialang perdagangan berjangka komoditi. Berbagai upaya mendorong peningkatan transaksi kontrak berjangka multilateral didapat dari kinerja seorang WPB. Tak heran, gaji hingga pendapatan yang didapat pun bakal fantastis.
Pimpinan PT Bestprofit Futures (BPF) Cabang Malang, Andri, mengungkapkan, profesi WPB sangat menjanjikan dan memiliki karir cemerlang.
“Terutama WPB yang bekerja di BPF. Selain gaji yang mencapai Rp 5,6 juta setiap bulan, fasilitas yang didapat juga tinggi. Seperti untuk pembelian rumah ataupun mobil,” ungkap Andri.
Dengan pendapatan dan fasilitas tersebut dapat dikatakan penghasilan seorang WBP mampu mencapai tiga digit. Atau mencapai ratusan juta dari bonus yang didapatkan.
Untuk memperoleh penghasilan setinggi itu, WPB dituntut tetap memberi edukasi hingga service excellent kepada setiap nasabah. Sebab apabila volume transaksi naik, bonus yang didapat juga tinggi.
Alumnus BINUS Malang ini mengaku, menjadi WPB memiliki beberapa syarat. Mulai dari minimal pendidikan D3 segala jurusan, WNI dan lulus ujian tertulis serta interview yang diadakan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
“Khusus tahun ini, lulusan SMA diperbolehkan mengikuti ujian itu,” paparnya.
Mereka yang lulus dari ujian Bappebti, mendapat sertifikat yang dapat dipergunakan untuk melamar di perusahaan perdagangan berjangka komoditi.
“Khusus BPF, training dan ujian dibiayai semua. Di BPF Malang calon yang lulus menjadi WPB mencapai 90 persen. Kalau sudah menyandang WPB, jenjang karir akan mudah hingga naik level tertinggi,” urai dia.
Andri tidak menampik, perusahaan yang dipimpinnya di Malang, masih membutuhkan WPB baru. Pihaknya menargetkan sebanyak mungkin WPB baru atau naik 20 – 30 persen dihitung dari jumlah pertumbuhan nasabah.
“Sebanyak mungkin. Saat ini, yang masih aktif sekitar 23 WPB,” terangnya.
Dari peran para WPB itu, Andri mengaku BPF Malang mengalami pertumbuhan usaha yang signifikan. Pertumbuhan Semester I tahun 2022 cukup bagus, volume transaksi tumbuh 18,7 persen atau total 68.500 lot. Sedangkan nasabah baru naik 11 persen, sekitar 83 nasabah baru.
“Sebab itu, penambahan jumlah WPB juga dilakukan melalui program Futures Trading Learning Center (FTLC) di kampus–kampus,” tegasnya.
Salah satu WPB, Eva Ulina Siagian, mengaku sudah bergabung di PT BPF Cabang Malang sejak tahun 2008. Ia bergabung di perusahaan ini dengan mengawali karirnya sebagai marketing.
“Awalnya jadi marketing. Baru setahun berikutnya saya ikut ujian WPB dan dinyatakan lulus,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, tahun 1985 itu.
Eva, sapaannya mengaku tidak sedikit suka duka dalam menjadi WPB. Dalam perdagangan pasti ada untung dan rugi.
“Tapi bagaimana nasabah mengerti bila loss dan paham bagaimana itu bisa terjadi menjadi tugas kita. Sejauh nasabah paham, tidak akan ada masalah,” tutup Eva.
Ketelatenannya dalam kerja keras dan jujur menjadi WPB, kini Eva pun menikmati hasilnya. Selama berkarir di PT BPF Cabang Malang itulah ia mampu membeli dua rumah dan mobil. (mar/lin)