MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penggawa Arema FC dituntut cepat beradaptasi dengan berbagai peran yang disiapkan pelatih Eduardo Almeida dalam suatu laga. Hal ini terlihat dalam beberapa pekan terakhir, ketika sejumlah pemain mesti tampil tidak di posisi utamanya. Bahkan, mereka harus siap berubah di tengah-tengah laga, dengan tetap bermain optimal dalam sebuah pertandingan.
Dalam dua laga terakhir misalnya, Tim Singo Edan mengusung formasi tiga bek berposisi stoper, tanpa adanya fullback atau bek sayap. Pemain seperti Achmad Figo Ramadani, disulap menjadi seorang full defender, mendampingi Sergio Silva dan Bagas Adi Nugroho.
Pada posisi lain, ketika terjadi pergantian pemain, Renshi Yamaguchi yang merupakan gelandang bertahan, juga mesti siap bermain sebagai bek tengah. Kemudian, pemain seperti Dendi Santoso menjadi striker atau bahkan playmaker.
Diakui Achmad Figo, menghadapi kondisi demikian, pemain memang harus siap dan cepat menyesuaikan diri. Apalagi, situasi ini juga sudah disiapkan dalam latihan.
“Ketika di lapangan, bila ada perubahan taktikal, memang harus siap. Sat set istilahnya. Kan sebelumnya sudah disiapkan dalam latihan, menghadapi kemungkinan-kemungkinan situasi di lapangan,” ujar dia.
Menurut dia, yang juga sempat mengalami perubahan taktikal cepat, tak ada kendala saat di lapangan. Ia juga tidak lupa dengan posisi barunya, yang dalam dua pekan terakhir lebih berperan sebagai stoper.
Dikatakannya, terpenting pemain harus selalu konsentrasi dan tanggap ketika ada instruksi. “Harus ingat tugasnya di setiap posisi masing-masing. Kalau kejadian lupa posisi, nggak lah,” tambahnya.
Terkait posisi barunya ini, Figo mengakui dia juga tidak ada masalah. Meskipun kini jadi tumpuan di jantung pertahanan, sebagai pemain sedia dalam menjalankan. Namun ia tak memungkiri kalau tugas atau tekanan bisa berat, tergantung lawan. Misalnya ketika melawan Persija, beberapa kali ia harus siap beradu duel dan cepat dengan pemain seperti Michael Krmencik atau Abdulla Yusuf Helal yang memiliki pengalaman internasional.
“Kalau Persija lalu, memang pemain yang di lini serang bisa dibilang top-top. Tapi saya belajar dari laga tersebut,” pungkasnya. (ley/bua)