MALANG POSCO MEDIA-Santer beredar kabar harga BBM naik, warga ramai-ramai antre di SPBU. Panic buying itu terjadi di Kota Malang hingga tadi malam. Sementara pemerintah pusat meminta warga menunggu pengumuman resmi.
Beberapa SPBU di Kota Malang terpantau antrean panjang hingga pukul 21.00 WIB. Tidak hanya antrean motor, mobil juga terlihat mengular begitu panjang. Sejumlah personel polisi pun berjaga-jaga di SPBU.
Seperti di SPBU Jalan Terusan Sulfat, antrean mobil hingga mencapai persimpangan Jalan Raya Sawojajar-Jalan Sulfat. Sementara antrean motor, sampai melingkar hingga di arah jalur keluar kendaraan.
“Ini sudah antre hampir 15 menit, kebetulan pas memang habis, persiapan kerja shift malam. Untung tidak mepet waktu kerja. Kondisi ini tidak seperti biasanya,” terang Munif warga Jalan Danau Kerinci Sawojajar kepada Malang Posco Media yang ikut antre isi BBM tadi malam.
Begitu juga di SPBU Cililwung dan SPBU Jalan M.Wiyono SKI yang antreannya juga cukup panjang hingga puluhan meter. Sementara di SPBU Trunojoyo malah sudah sepi karena stok BBM habis.
“Kabarnya harga BBM mau naik. Jadi sekalian pulang isi penuh. Biar tidak sia-sia antrenya,” kata Silvi Arina Cahaya, warga Tanjungrejo yang tengah mengantre isi BBM di SPBU Ciliwung.
Sales Branch Manager Pertamina Malang Raya Ahmad Ubaidillah Maksum mengakui antrean di SPBU di Kota Malang. Padahal belum ada pengumuman resmi dari pemerintah untuk kenaikan harga BBM. Ubaid, sapaan akrabnya memperkirakan adanya panic buying.
“Kemungkinan seperti itu Pak. Mungkin masyarakat terbawa pemberitaan bahwa akan naik harga, padahal pemerintah belum memutuskan,” jelas Ubaid.
Ia mengatakan pihaknya juga tidak memberlakukan pembatasan ataupun pengurangan pasokan BBM ke SPBU di Malang Raya. Begitu pula dengan pemberlakuan subsidi tepat yang mewajibkan akun My Pertamina untuk BBM bersubsidi, Ubaid mengatakan hal itu belum resmi disampaikan pemerintah.
Sebagai informasi, data terakhir menyebutkan sedikitnya sudah ada 15 ribu kendaraan yang telah terdaftar di akun My Pertamina di wilayah Kota Malang.
“Pembelian di SPBU tetap dilayani baik yang sudah mendaftar dan mendapat QR dan yang belum,” tegasnya.
Meski begitu, Ubadi tidak memungkiri, beberapa waktu kedepan konsumsi BBM diperkirakan bakal lebih meningkat. Terlebih dengan dimulainya masa perkuliahan pada pekan ini. Namun untuk sepekan kemarin belum ada laporan kenaikan yang signifikan.
“Belum ada (peningkatan) pekan ini. Kemungkinan hari ini (kemarin) yang memang meningkat. Untuk (efek) perkuliahan, kemungkinan di September ini memang bisa jadi ada kenaikan,” tandasnya.
Kenaikan harga BBM, khususnya Pertalite dan Pertamax, jadi perbincangan hangat di berbagai daerah. Bahkan beredar kabar harga kedua jenis BBM tersebut naik Kamis (1/9) hari ini.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara. “Saya kira itu sudah betul-betul dihitung oleh pemerintah, dan nanti akhirnya akan diumumkan. Ini yang terbaik untuk kita, ini kerja sama kita, dan ini juga bukan masalahnya rakyat miskin atau kaya karena ini masalah bangsa, sama seperti kita menangani Covid-19 lalu,” kata Luhut di sela-sela kunjungan kerjanya di Denpasar, Bali, Rabu (31/8) kemarin.
Luhut menekankan rencana kenaikan harga BBM tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan politik. “Ini pure buat Indonesia lebih hebat, dan lebih baik kedepannya,” imbuhnya.
Rencana kenaikan harga BBM sudah menyeruak sejak beberapa hari terakhir. Pemerintah juga berkali-kali mengeluhkan beratnya beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun. Dalam berapa waktu terakhir, sinyal kenaikan harga BBM terus berhembus kencang. (ian/dtc/van)