Malang Posco Media – Peringatan satu abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, Jumat malam (2/9) ricuh. Pasalnya terjadi aksi anarkis yang mengakibatkan rumah rusak di Desa/Kecamatan Jiwan, seorang terluka dan lima motor rusak.
Kapolres Madiun, AKBP Suryono, membenarkan kejadian tersebut. Bersamaan perayaan itu ada aksi lempar batu.
“Betul, ada aksi lempar batu mengakibatkan satu korban luka. Selain itu juga lima motor rusak. Jadi selain di Jiwan, juga ada titik lain lempar batu di kota Madiun,” jelas Suryono dilansir dari detikJatim, Senin (5/9).
Aksi anarkis lempar batu terajdi di dua titik, yakni di Jalan Halmahera dan Taman TGP Jalan Diponegoro. Di lokasi ini terdapat empat rumah dan lima sepeda motor rusak.
“Kerusakan di Jalan Halmahera dan TGP Jalan Diponegoro total 4 rumah dan lima motor,” kata Suryono.
Untuk mencegah aksi susulan, Suryono mengatakan Polri dan TNI menggelar patroli setiap malam. Patroli dilakukan bersama Forkopimda.
Satu orang korban di peristiwa ini mengalami luka di tangan kaki dan kepala. Dan kini temah mendapat perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.
Sebelumnya polisi membantah telah terjadi aksi lempar batu oleh pesilat usai acara peringatan Seabad PSHT.
“Ndak papa, itu cuma reng-rengan (bleyer motor) orang-orang pulang dari padepokan PSHT,” ujar Kapolsek Jiwan AKP Gunawan saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (4/9.
Gunawan menyebutkan bahwa aksi lempar batu yang disebutnya hanya aksi bleyer sepeda motor. Saat itu banyak petugas gabungan TNI-POLRI telah menghalau.
“Kalau lempar ndak, cuma reng-rengan berhenti di jalan (bleyer motor). Langsung kami dorong, selesai, korban apapun ndak ada, korban harta benda ndak ada,” kata Gunawan.
Gunawan menegaskan bahwa massa tersebut adalah anggota pesilat yang pulang acara di padepokan agung PSHT Jalan Merak kota Madiun.
“Itu kejadian Jumat malam Sabtu, memang ndak ada apa-apa itu konvoi pulang dari acara di padepokan (PSHT),” tutup Gunawan. (dte/dte/mg7/lin)