MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se Malang Raya menggelar aksi demonstransi terhadap kebijakan kenaikan harga BBM subsidi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (8/9) kemarin. Mereka menolak tegas kenaikan harga BBM subsidi dan mendesak pemerintah menerapkan kebijakan subsidi BBM yang tepat.
Koordinator BEM Malang Raya Zulfikri Nurfadhilla menegaskan, keputusan kenaikan BBM bersubsidi pada 3 September lalu, oleh pemerintah memberikan dampak besar bagi masyarakat kalangan rendah dan menengah.
“Akibat yang ditimbulkan pun beragam. Inflasi ekonomi, lonjakan harga pokok lainnya dan kenaikan harga pada sektor riil lainnya menjadi potensi besarnya,” tegasnya.
Presiden Mahasiswa Universitas Gajayana Malang (UNIGA Malang) ini menjelaskan, pemerintah perlu melakukan revisi aturan untuk menghentikan kebocoran BBM bersubsidi agar sesuai sasaran. Pemerintah diminta untuk memastikan bahwa subsidi BBM tepat sasaran.
Bukan justru dinikmati oleh industri skala besar, seperti pertambangan dan perkebunan besar. Dalam aks ini, aparat dari tim gabungan menerjunkan 950 personel untuk mengamankan unjuk rasa para mahasiswa.
Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika yang menemui peserta aksi menjelaskan aspirasi akan dibawa dan diteruskan pada pimpinan-pimpinan wakil rakyat di pusat,
“Selanjutnya kami hanya meneruskan, karena ini adalah kebijakan pusat kami akan mengirim ke DPR RI kemudian kita minta agar diteruskan ke masing-masing fraksi yang ada di DPR RI. Sesuai dengan yang bertanda tangan, kita ada enam fraksi 10 parpol. Semoga suara ini didengar sama pusat,” tegas Made. (ica)