.
Friday, November 8, 2024

Striker Timnas Indonesia U-20 Hokky Caraka Bintang Briliant

Lolos Seleksi Terbaik Akademi Arema, Awalnya Berposisi Stoper

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hokky Caraka Bintang Briliant, striker Timnas Indonesia U-19 namanya menjadi buah bibir. Hattrick yang dibuat ketika pertandingan pertama kualifikasi Piala Asia U-20 2023 ketika melawan Timor Leste, merupakan lanjutan kemoncerannya setelah sebelumnya juga bersinar di Piala AFF 2019.

Sebelum jadi andalan Timnas U-19, Hokky ternyata sempat menjajal peruntungannya di Bumi Arema. Tahun 2019, Hokky Caraka menjalani seleksi Akademi Arema yang diproyeksikan untuk Elite Pro Academy. Ia lolos menjadi yang terbaik dalam seleksi tersebut.

- Advertisement -

“Dulu spekulasi karena melihat potensi dan banyak pelatih (di SSB) yang bilang (potensinya). Coba seleksi di Arema, eh lolos nomor satu, tapi waktu itu masih berposisi stoper,” ujar Ribut, ayah dari Hokky Caraka.

Dalam wawancaranya yang ditayangkan dalam sebuah Youtube Channel tersebut, sang ayah menceritakan dengan memakai jersey Akademi Arema. Ia menyebutkan, setelah lolos, Hokky pulang lagi ke Gunung Kidul, Yogyakarta. Lantas ia dipinjam Persopi Piyungan Bantul untuk even Piala Menpora 2019 dan  mengikuti Piala Pelajar.

Pascaevent tersebut, hoki si Hokky Caraka terus berlanjut. Ia diikutsertakan dalam Piala Suratin 2020 hingga akhirnya dibidik Akademi PSS. “Kebetulan kan waktunya masuk SMA ya ambil di SMAN 1 Seyegan, Sleman,” katanya.

Menurut Ribut, enam bulan di Akademi PSS, anak kedua dari empat bersaudara ini mendapatkan kesempatan emas. Yakni mengikuti program Garuda Select Jilid 3. Hokky Caraka mampu bersaing dan diboyong ke Inggris di bawah asuhan Denis Wise. Begitu pulang, Hokky yang masih berusia 16 tahun disodori kontrak jangka panjang oleh PSS.

“Lalu dia dapat kesempatan lagi Garuda Select 4 di 2022. Sepulang dari sana, langsung ikut TC Timnas U-17 ke Toulone (Perancis). Sebenarnya ia dipanggil TC ke Turki dan Korsel, tapi terhalang Garuda Select. Baru pas pulang dari Perancis itu dapat panggilan lagi proyeksi Piala AFF di Jakarta dan alhamdulillah mampu memberikan kontribusi bagi timnas,” tambah dia.

Ribut menjelaskan, sebelum masuk ke timnas, Hokky Caraka melalui hal-hal berat demi mewujudkan cita-citanya sebagai pemain bola profesional. Seperti latihan dua kali sehari, bahkan harus menempuh puluhan kilometer dari rumahnya di Ponjong Gunung Kidul, menuju SMAN 1 Seyegan KKO, lalu ke Piyungan atau ke Akademi PSS Sleman.

“Jadi ya berangkat pagi, pulang sore. Kalau sore ada latihan, nebeng dulu di rumah teman. Makan dan istirahat juga. Kalau malam pulang ke rumah, sampai jam delapan, sembilan atau 10 malam. Pagi berangkat lagi. Itu kira-kira hampir dua tahun, sehari dua kali latihan,” jelasnya.

Menurutnya, perjalanan tersebut dilalui dengan sepeda motor. Ribut lah yang menjadi pengantar, karena ia melarang Hokky Caraka mengendarai sepeda motor sendiri. “Ya kalau bawa mobil mungkin enak, bisa istirahat. Ini bawa motor, capek-capek mesti pulang. Saya sering tanya, perutnya masih kuat. Dia jawab masih kuat, ya lanjut perjalanan terus. Gak bisa buat beli susu atau jajan. Sepatu saja dipinjami setiap kompetisi. Lalu pas ke Inggris, dapat subsidi dari teman-teman wali. Diberi uang saku, swab, dibelikan sepatu juga,” tandasnya. (ley/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img