MALANG POSCO MEDIA, MALANG – 30 mahasiswa dari Universitas Brawijaya akan berpartisipasi dalam ajang bergengsi berskala internasional Shell Eco-Marathon 11-15 Oktober 2022 mendatang. Mereka yang tergabung dalam Tim Apatte 62 itu akan menghadirkan dua mobil prototipe di Sirkuit Mandalika, mobil urban listrik dan juga prototipe hidrogen.
“Kami siap memberikan yang terbaik. Karena itu juga tidak lepas dari dukungan dosen, mahasiswa dan sivitas kampus kepada kami. Kita punya keyakinan, apapun setiap yang kami percaya bisa, maka pasti akan bisa kami lakukan,” tegas Natalie Celerin, perwakilan mahasiswa sekaligus driver dari mobil prototipe hidrogen ditemui Selasa (20/9) kemarin.
Dijelaskannya, kedua mobil ini akan menempuh setidaknya 3 lap atau putaran dengan masing masing lap sejauh sekitar 4,3 kilometer. Total kedua mobil itu harus bisa menghemat energi dan tetap finish marathon dengan menempuh total sejauh 12 kilometer.
“Kurang lebih tekanannya sama. Saya harus beri yang terbaik di sirkuit. Karena ini baru pertama kali turun, paling tidak kami targetnya bisa menyelesaikan satu race,” tegas Clerin yang merupakan satu satunya driver perempuan se-Indonesia di ajang Shell Eco-Marathon tahun ini.
Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo mengatakan bahwa keikutsertaan Tim Apatte 62 dari UB ini merupakan bentuk aktifitas mahasiswa dalam meningkatkan kapasitas, baik dalam akademik maupun non-akademik. Pihaknya pun mendukung penuh partisipasi dalam Shell Eco-Marathon itu baik dari segi pendanaan maupun dukungan lain.
“Ini kompetisi level internasional dan salah satu acara yang bonafide dan prestisius bagi teman teman pekerja di bidang green technologi. Ini adalah strategi bagi kami dalam proses pendidikan agar mahasiswa bisa memaknai betul problem real yang ada di masyarakat. Sehingga mahasiswa terlibat aktif dalam menyelesaikan problem itu. Apa yang sudah dilakukan akan mendapatkan prestasi yang diakui dalam level dunia,” jelas Prof. Widodo.
Deputy Director & VP Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengaku sangat kagum dengan progres dari tim UB ini. Nantinya tim Apatte UB itu dikatakan Susi bakal beradu dengan 11 perguruan tinggi lain di Indonesia serta tim dari 20 negara lain.
“Kami dari Shell merasa sangat bangga atas kemajuan yang dicapai oleh tim apatte. Kami menyadari bahwa ambisi untuk mencapai net Zero emission atau karbon netrality tidak mungkin dicapai industri saja. Tapi juga institusi pendidikan dan pemerintah,” sebutnya. (ian/aim)