.
Sunday, December 15, 2024

Tantangan dan Harapan Tingkatkan Literasi Perpustakaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

         Seminggu sudah berlalu. Setiap tanggal 14 September bangsa Indonesia memperingati Hari Kunjung Perpustakaan. Peringatan ini dimulai sejak 14 September 1995 saat Pemerintahan Presiden Soeharto yang berawal dari Ketetapan Presiden Soeharto kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI dengan surat nomor 020/A1/VIII/1995 pada 11 Agustus 1995. Sampai saat ini peringatan hari kunjung perpustakaan ini sudah yang ke-27 diperingati oleh bangsa Indonesia.

         Perpustakaan sendiri merupakan sebuah tempat yang berisi dengan berbagai macam koleksi sebagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemustakanya. Setiap pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan akan dicatat oleh pihak perpustakaan sebagai pengunjung perpustakaan, sehingga dalam tiap harinya sebuah perpustakaan mempunyai daftar statistik pengujung perpustakaan.

         Dari daftar pengunjung ini perpustakaan akan memperoleh tidak hanya jumlah pengunjung, akan tetapi juga identitas pengunjung, jam masuk atau datang ke perpustakaan. Setiap pengunjung yang datang ke perpustakaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

         Oleh karena itu guna memenuhi kebutuhan tersebut sebuah perpustakaan juga mempunyai fungsi yang beraneka ragam yaitu fungsi penelitian, fungsi pendidikan, fungsi rekreasi, dan fungsi informasi. Jumlah pengunjung perpustakaan dapat menjadi salah satu indikator eksistensi sebuah perpustakaan masih diminati oleh pemustaka (orang yang mengunjungi perpustakaan).

         Pengertian mengunjungi perpustakaan untuk saat ini tidak hanya berkunjung dalam bentuk fisik datang ke perpustakaan namun bisa berkunjung secara virtual. Kunjungan fisik masih menjadi tolak ukur utama tingkat kunjungan perpustakaan sebelum adanya Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020.

         Pada saat itu statistik kunjungan perpustakaan mengalami hal yang normal bahkan meningkat seperti yang terjadi di Perpustakaan Nasional (perpusnas.go.id). Dari data tersebut terlihat sebelum tahun 2020 terjadi trend kenaikan jumlah pengunjung, akan tetapi mulai tahun 2020 terjadi penurunan drastis pengunjung yang diakibatkan pandemi Covid-19.

         Kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada Perpustakaan Nasional akan tetapi hampir di seluruh perpustakaan yang tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini perpustakaan berlomba-lomba beralih pandangan untuk memberikan layanan yang tidak berupa fisik kepada pemustakanya. Bentuk layanan berubah menjadi elektronik yang berbentuk file baik berupa teks, gambar maupun video.

         Tolak ukur pengunjung pun juga berubah dari pengunjung fisik menjadi pengunjung virtual melalui website atau melalui sosial media promosi perpustakaan. Beberapa kelebihan menjadi pengunjung virtual, yaitu: Pertama, jangkauannya tidak hanya perpustakaan setempat (sendiri). Kedua, diakses kapanpun dan dimanapun. Ketiga, lebih hemat.

         Dari sisi perpustakaan sebagai pengelola keuntungan adanya pengunjung virtual adalah: Pertama, dikunjungi tidak hanya pemustaka di lingkungan sendiri. Kedua, meningkatkan mutu layanan. Ketiga, meningkatkan kualitas SDM perpustakaan.

         Perpustakaan saat ini diuji dengan mulai dibukanya lagi akses pengunjung fisik yang datang ke perpustakaan. Bagaimana meningkatkan jumlah pengunjung fisik perpustakaan seiring dengan adanya pembukaan akses ini dan tetap meningkatkan tingkat kunjungan virtual bagi yang sudah merasa nyaman menjadi pengunjung virtual.

         Makna dalam peringatan hari kunjung perpustakaan sendiri menurut penulis adalah terdapatnya peningkatan berbagai literasi yang terjadi dari kegiatan mengunjungi perpustakaan. Seperti dilansir dari ruangguru.com bahwa terdapat berbagai macam literasi, yaitu:

Literasi Media

         Literasi media adalah kemampuan seseorang dalam memahami berbagai bentuk media. Selain memahami bentuk media, literasi media juga membuat orang mampu menyerap informasi yang disampaikan media secara baik, bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

Literasi Dasar

         Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan juga berhitung. Nah, tujuan dari literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, dan juga berkomunikasi dengan dengan sesama.

Literasi Teknologi

         Literasi teknologi adalah suatu kemampuan dalam mengetahui sekaligus memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti software dan hardware. Selain itu, dapat memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar serta etika dalam penggunaan teknologi

Literasi Perpustakaan

         Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis yang berbentuk fiksi maupun non-fiksi. Kemudian memahami cara menggunakan katalog dan indeks, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan karya ilmiah.

Literasi Visual

         Literasi visual adalah pemahaman yang lebih dalam menginterpretasi dan menangkap suatu makna dari informasi yang berbentuk visual atau gambar. Literasi visual ada, karena muncul pemikiran bahwa sebuah gambar itu dapat dibaca. Artinya, bisa dikomunikasikan dari proses membaca.        

         Dari penjelasan di atas yang dapat diterapkan di perpustakaan paling tidak adalah adanya literasi perpustakaan. Peningkatan jumlah kunjungan tidak hanya dalam bentuk angka, akan tetapi juga meningkatkan literasi perpustakaan dimana pengunjung perpustakaan tidak hanya sebatas mengunjungi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhannya namun bisa memberikan nilai lebih yakni pemahaman dan pemanfaatan terhadap sumber-sumber informasi yang digunakan dalam pembuatan sebuah karya ilmiah maupun penelitian.          Perpustakaan dalam menumbuhkan atau meningkatkan literasi perpustakaan itu sendiri tidaklah mudah. Sebab perlu adanya sinergi yang baik antara perpustakaan khususnya pustakawan dan pemustaka di sini adalah pengunjung perpustakaan.

         Kerjasama yang baik ini juga melibatkan unsur koleksi, infrastruktur serta kebijakan dari pimpinan yang mendukung agar proses literasi perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Peningkatan literasi perpustakaan adalah sebuah tantangan dan harapan bagi kemajuan perpustakaan di masa yang akan datang.

         Tingkat kunjungan perpustakaan merupakan cerminan dari kualitas layanan, koleksi, serta kinerja dari sebuah perpustakaan. Pengunjung sebuah perpustakaan akan merasa puas jika setiap kebutuhan akan informasi maupun data didapatkan dengan mudah, cepat serta akurat.

         Semakin besar tingkat kunjungan sebuah perpustakaan maka dapat dikatakan bahawa layanan, koleksi, serta kinerja perpustakaan baik. Begitu pula jika tingkat kunjungan sebuah perpustakaan mengalami penurunan maka tingkat layanan, koleksi dan kenerja pun mengalami penurunan.

         Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran bahwa perpustakaan harus terus berinovasi sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan pemustaka. Apapun jenis kunjungannya yang jelas tingkat kunjungan perpustakaan diharapkan selalu meningkat serta dibarengi dengan meningkatnya berbagai tingkat literasi pengunjungnya.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img