Malang Posco Media – Toyota Calya yang dikendarai Didik Mustakim bersama anaknya menabrak truk yang sedang parkir di depan las Dusun Wonorejo, Desa Sumberwono, Bangsal, Mojokerto. Akibatnya pria 68 tahun itu tewas di lokasi, sedangkan anaknya selamat.
Kecelakaan itu bermula saat Didik keluar untuk membeli makanan kucing atas permintaan anaknya. Meski dengan keterbatasannya, ia tetap menuruti permintaan sang anak. Namun siapa sangka ini akan menjadi perjalanan terakhir Didik.
Didik yang melaju dari Selatan ke Utara dari arah Pacet ke Bangsal.
Dilansir dari detikJatim, Selasa(27/9), Didik melaju dari selatan ke utara atau arah Pacet ke Bangsal dan sampai di lokasi kecelakaan sekitar pukul 14.30 WIB. Mobil Calya warna merah yang ia kemudikan tiba-tiba menabrak bak belakang sisi kanan truk Mitsubishi Fuso nopol L 8680 UE. Truk tanpa muatan ini diparkir di tepi jalan menghadap ke utara persis di depan bengkel las milik Sutikno. Namun, badan truk memakan sisi kiri jalan sekitar 1 meter.
“Sopir truk setelah makan di warung sebelah mengelaskan baknya sedikit. Sehingga truk dipakir di depan bengkel. Belum mengelas, baru mengecek mana yang akan dilas. Posisi kami di sisi kiri bak truk, tidak ada yang melihat. Tiba-tiba brak,” kata tukang las di bengkel milik Sutikno, Gatot (40).
Sebelum mobil korban menabrak bak truk Fuso, lanjut Gatot tidak terdengar suara rem sama sekali. Selain itu, juga tidak ada bekas pengereman pada permukaan jalan aspal sebelum titik benturan.
“Tidak ada suara pengereman maupun bekas pengereman di jalan,” ungkapnya.
Sopir truk, Dian Puli Setiawan (40) mengaku mampir ke bengkel las milik Sutikno setelah mengirim rongsokan besi dari Sumbawa ke pabrik baja di Dlanggu. Warga Desa Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi ini hendak memperbaiki pipa bagian atas bak sisi kiri truk yang ia kemudikan. Ia bersama kernetnya, Dimas Hadi Saputro (18).
“Rencana tadi setelah ngelas bak, mau balik ke Surabaya untuk cari muatan lagi. Truk saya parkir di sini, lampu bahaya sudah saya nyalakan, saya beri tanda di sisi kanan bak,” terangnya.
Tiba-tiba saja mobil Calya bernopol L 1029 EF yang dikemudikan Didik menabrak bak belakang sisi kanan truk tersebut. Menurut Dian, kerasnya benturan mirip suara ban truk meletus. Ia dan warga sekitar pun bergegas menolong korban yang saat itu di dalam mobil bersama anak laki-lakinya.
“Anak korban selamat, hanya luka di bibir terbentur dashboard. Dia menangis,” jelasnya.
Menurut anak korban, Dian mengatakan bahwa Didik mengemudi dalam kondisi kurang sehat. Namun, warga Dusun Lengkong, Desa Kedunglengkong, Dlanggu, Mojokerto itu memaksakan diri mengantar anaknya membeli pakan kucing.
Kerasnya tabrakan mengakibatkan hancurnya bagian depan kendaraan korban dan terjepit bagian bawah bak truk. Didik terluka parah pada bagian dahi. Tubuhnya tidak sampai terjepit kabin mobil. Sementara itu, air bag mobil tersebut terlihat sudah mengembang ketika tabrakan terjadi.
“Kondisi bapaknya (Didik) tadi masih bernapas, tapi kami mengeluarkan dari mobil tidak berani, menunggu polisi datang. Kelamaan datangnya, akhirnya meninggal,” ujarnya.
Polisi dibantu warga dan sejumlah relawan mengevakuasi tubuh Didik ke mobil ambulans PMI Kabupaten Mojokerto. Istri korban yang datang ke lokasi pun menangis histeris ketika melihat jenazah suaminya di dalam ambulans. Polisi dan warga setempat berupaya menenangkannya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko menambahkan jenazah Didik dievakuasi ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Sedangkan putra korban yang mengalami luka ringan dirawat di RS Sido Waras, Bangsal.
“Penyebab kecelakaan ini diduga korban kurang konsentrasi ketika mengemudi sehingga tidak memperhatikan kondisi di depannya,” tandasnya.
Polisi telah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi mata di lokasi kecelakaan. Truk Fuso dan sopirnya diamankan ke kantor Satlantas Polres Mojokerto. Sedangkan mobil korban dievakuasi dari lokasi menggunakan truk derek.
(dpe/iwd/dtc/mg8/lin)