MALANG POSCO MEDIA- Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mulai investigasi Tragedi Kanjuruhan. Targetnya dalam waktu tiga hari bisa mendapatkan kesimpulan.
“Ini hari kedua, kami kemarin (Minggu) datang. Kami investigasi menyeluruh, bagaimana pelaksanaan pertandingan yang menimbulkan kerusuhan dan akhirnya menghasilkan banyak korban,” jelas Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing.
Saat investigasi Komdis PSSI menyisir berbagai lokasi di stadion yang berada di Kepanjen tersebut. Termasuk area tribun 10, 11, 12 dan 13, khususnya akses pintu keluar serta masuknya suporter.
“Kami turun dengan tim untuk melihat situasi dan juga menemui beberapa narasumber yang tahu keadaan sebenarnya di sini,” katanya.
Dia menyebut sejumlah aspek yang diinvestigasi. Mulai dari penonton, pedagang, pengawas pertandingan hingga wasit. Komdis PSSI ingin memastikan, apakah panpel sudah melaksanakan ketentuan sesuai standar.
“Sebagai ketua pelaksana (ketua panpel) apakah dia jeli. Bagaimana pintu ini beroperasi atau tidak, sudah ada antisipasi kah bila terjadi apa-apa. Kami mau tanya-tanya, untuk memastikan event pertandingan ini direncanakan dengan baik, sehingga segala sesuatu yang terjadi bisa diantisipasi langkah keluarnya,” jelas Erwin.
Erwin Tobing menegaskan di hari kedua kemarin pihaknya menitikberatkan ke lokasi untuk mendapatkan gambaran kejadian. Juga masih ingin bertemu dengan narasumber yang dianggap mengetahui peristiwa.
“Kita mau mencari gambaran, akan kita lihat, pintu ini terbuka atau tertutup, siapa yang bertanggung jawab,” tegas dia.
Selain itu, dia juga ingin mendapatkan informasi mengenai kepanpelan, sistem ticketing hingga jumlah tiekt yang dijual. Kemudian menurut Erwin, hal yang ingin dipastikan adalah cara evakuasi ketika terjadi kerusuhan. “Cara masuk gimana, keluar bagaimana, ketika ada huru-hara bagiamana. Berapa banyak yang dibutuhkan (untuk investigasi)? Kami akan mencari sumber dari panpel, klub, match commissioner, Aremania, steward dan beberapa toko (pedagang) di sekitar kejadian,” tambah dia.
Lantas ia menyebutkan investigasi ditargetkan tuntas dengan cepat. “Proses berapa lama, kalau bisa secepat mungkin bisa kami ambil kesimpulan. 2-3 hari dari segi kami, segi penyelenggaraan. Kalau investigasi pengamanan, ada sendiri itu timnya,” tandasnya. (ley/van)