MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Angka kecelakaan lalu linta terjadi peningkatan di Kota Batu. Hal ini disampaikan Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2022 di Alun-alun Kota Batu, Senin (3/10) kemarin.
“Guna meningkatkan kepatuhan dan ketertiban lalu lintas, Polda Jatim menggelar Operasi Zebra Semeru 2022 secara serentak. Tujuannya untuk menekan angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas serta menjaga ketertiban lalu lintas di Kota Batu,” ujar Oskar.
Untuk menyukseskan Operasi Zebra Semeru 2022 yang digelar selama 14 hari, mulai 3-16 Oktober 2022. Polres Batu menurunkan sebanyak 300 personil gabungan.
“Kita akan fokus kepada delapan pelanggaran mulai dari pelanggaran rambu-rambu, safety belt, berboncengan lebih dari satu, melawan arus, berkendara melebihi batas kecepatan, berkendara dengan pengaruh alkohol, bermain ponsel dan penggunaan helm yang tidak SNI,” bebernya.
Ia menambahkan bahwa penindakan pelanggaran akan dilakukan secara elektronik. Pelanggaran ketentuan rambu lalu lintas akan mengedepankan tindakan dengan pola humanis dan persuasif.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M, berharap adanya operasi ini dapat meningkatkan ketertiban berlalu lintas di Kota Batu menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Dengan terciptanya kamsletibcar lantas, lanjut Punjul secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan perekonomian di Kota Batu.
“Kami berharap dengan adanya operasi ini bisa meningkatkan kepatuhan berlalu lintas menjelang Natal Dan Tahun Baru. Sehingga terciptanya kamsletibcar lantas. Mengingat setiap akhir tahun kunjungan wisatawan ke Kota Batu terjadi peningkatan,” paparnya.
Dari data Polres Batu, angka kecelakaan lalu lintas di Kota Batu mengalami peningkatan cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya. Polres Batu mencatat dalam kurun waktu 1 Januari hingga 28 September 2022 tercatat 193 kasus kecelakaan, 33 orang meninggal, 1 luka berat dan 234 luka ringan dengan kerugian material Rp 357,3 juta.
Kenaikan angka kecelakaan naik 64 kasus atau 49,16 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya dengan rentang waktu yang sama. Sepanjang 1 Januari hingga 28 September 2020 tercatat 129 kasus kecelakaan, 14 meninggal dunia, 6 luka berat, 159 luka ringan dan kerugian material Rp 359,3 juta. (eri)