.
Saturday, December 14, 2024

Kompolnas Soroti Keamanan Stadion Kanjuruhan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Tiga anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Selasa (4/10) kemarin siang mendatangi Stadion Kanjuruhan. Mereka yakni Pudji Hartanto Iskandar, Albertus Wahyurudhanto dan Muhammad Dawam. Didampingi Kabag SDM Polres Malang, Kompol Ahmad Sueb, ketiganya berkeliling di area dalam stadion.

Mulai dari tempat duduk VIP, lalu menuju tribun tempat para korban tragedi Kanjuruhan tergeletak. Tiga anggota Kompolnas itu juga melihat, beberapa pagar yang ditempel police line. Beberapa kali, Pudji Hartanto hanya menggelengkan kepalanya, melihat kondisi pagar besi yang mengelilingi tribun ekonomi.

“Wah, ini terlalu banyak besinya. Seperti nonton bola dari balik penjara saja,” ujarnya. Termasuk ketika menaiki tribun, ia melihat sangat tidak layak. “Sangat curam, termasuk saat keluar ke stadion,” ungkapnya. Kepada wartawan dia menerangkan, kedatangan mereka memang ingin melihat pengamanan yang dilakukan Polres Malang berjalan baik atau tidak.

“Kita sudah dapat beberapa data dari polres ataupun polda. Sekarang, tentunya komprehensif ingin melihat kondisi TKP bagaimana. Memang sepintas pengamanan pagar sudah memadai, tapi jalan keluar atau pintu keluar harus dievaluasi,” ujar Pudji lagi. Hal senada juga diungkapkan Wahyu, sapaan Albertus Wahyurudhanto.

“Kita sudah ketemu beberapa pihak. Mulai polres, bupati termasuk Aremania. Yang kita soroti sekarang, dari sisi keamanan stadion sangat minim. Dalam keadaan normal saja, sudah sangat terbatas. Berdesak – desakan. Apalagi dalam kondisi darurat. Ditambah dengan tindakan menggunakan gas air mata, tentu menimbulkan kepanikan,” urainya.

Padahal, Polres Malang menerjunkan 2.000 personel. Rinciannya, 600 orang dari Polres Malang sendiri, yang 1.400 orang, bantuan dari polres lain, Polda Jatim, Brimob dan unsur TNI. 

“Aturan FIFA sebenarnya tidak boleh berada di dalam lapangan karena mereka berseragam. Harusnya dibuatkan kostum khusus agar mengurangi risiko,” jelasnya.

Di sisi lain, Wahyu juga mengungkapkan bahwa tidak ada perintah menembakkan gas air mata dalam stadion dari pimpinan pengaman dalam hal ini Kapolres Malang sebagai yang bertanggungjawab.

Dalam ketetntuan FIFA membawa pelontar gas air mata saja dalam stadion tidak boleh. Kini pihaknya masih terus melakukan penelusruan.

Dari sebuah video yang diterima Malang Posco Media, AKBP Ferli Hidayat yang kini dicopot dari jabatan Kapolres Malang, memberikan tiga instruksi penting sebelum laga Arema FC lawan Persebaya, Sabtu (1/10) malam di Stadion Kanjuruhan.

 Tiga instruksi dari AKBP Ferli Hidayat itu disampaikan pukul 15.00 WIB, atau lima jam sebelum laga digelar. Di antaranya agar tidak ada satupun anggota yang membawa senjata api. Kemudian meminta anggotanya yang melakukan pengamanan di stadion Kanjuruhan  tidak melakukan kekerasan yang eksesif, atau diluar dari kebiasaan. Ia juga meminta agar jajaran perwira senior yang bertugas dalam pengamanan di Stadion Kanjuruhan melakukan pengawasan dan pengendalian kepada anggotanya yang bertugas. (tyo/mar/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img