spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

PPK Ormawa ITN Malang

Gelar Pelatihan Bikin Teh Herbal Seledri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tim Penguatan Ka­pasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2022, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memberikan pelatihan kepada anggota PKK Desa Sumberejo Kota Batu. Mereka melatih ibu-ibu PKK itu membuat teh herbal dari daun seledri.
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, di Aula Ground Desa Sum­berejo Batu, beberapa waktu lalu. Para peserta terlihat antusias. Mereka ada yang memblender daun seledri kering, ada yang me­­na­kar hasil blenderan, ke­mu­dian memasukkan ke kantong-kan­tong kecil.


Ketua Tim PPK Ormawa Soofiyah Dhiya Ulhaq mengatakan daun seledri bisa diolah menjadi dua macam. Yakni, simplisia teh dan teh herbal. Simplisia umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia seledri berarti daun se­ledri hanya melewati proses pengeringan saja. “Dari simplisia seledri kering nantinya bisa di­man­faatkan sebagai bahan untuk membuat masker wajah, atau diolah lebih lanjut menjadi teh herbal daun seledri,” katanya.

- Advertisement -


Setelah pelatihan pembuatan teh, warga juga akan diberi pela­tihan mengenai pengoperasian web­site sebagai media penjualan. “Nantinya peserta akan dipandu oleh teman-teman mahasiswa Tek­nik Informatika,” ujar Soffie akrab disapa.
Hari pertama pembuatan teh anggota PKK diajari cara menyortir daun seledri. Pertama-tama daun seledri yang sudah dicuci di sortir untuk memisahkan daun seledri dari batang. Daun layu atau rusak tidak layak dipakai. Kemudian daun seledri dicacah dan dikeringkan menggunakan metode sinar ma­ta­hari atau menggunakan alat de­hi­drator. “Yang dimanfaatkan hanya daunnya saja, batangnya tidak. Satu kilo gram daun seledri bisa menjadi 7 gram simplisia,” jelas mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang ini.


Untuk membuat teh herbal maka simplisia seledri ditambah dengan simplisia (bubuk) dari daun jeruk, daun pandan, daun salam yang sebelumnya dikeringkan di bawah sinar matahari. Dari tiga jenis daun ini masing-masing dicam­pur dengan daun seledri dengan perbandingan 1:3 untuk daun seledri.


“Sebelum dimasukkan ke poach teh (kantong), daunnya ditimbang dulu. Bisa juga dengan sendok takar, kurang lebih 7-8 gram per kantong teh. Baru terakhir diberi label di bagian atas poach teh,” jelasnya.
Soffie menjelaskan, teh herbal daun seledri ini memiliki manfaat bagi kesehatan. Kandungan anti oksidan dan flavonoidnya cukup tinggi. Selain itu, juga mengandung vitamin dan mineral. Potasium dan kalsium untuk kesehatan jan­tung. Folat dan vitamin K yang di­per­lukan untuk pembentukan sel darah merah dan pembekuan darah.


“Teh herbal daun seledri ini bermerek Slerejo (seledri Sum­berejo). Harapannya semoga untuk program pembuatan teh ini bisa berlanjut meskipun TIM PPK Ormawa ITN Malang nan­tinya tidak lagi bertugas di Sum­berejo. Semoga juga bisa me­nambah lapangan pekerjaan, dan penghasilan untuk membantu masyarakat Sumberejo,” tan­dasnya. (imm)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img