MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Hingga 10 hari berlalu, Stadion Kanjuruhan masih dalam suasana duka. Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana turut bersimpuh di Stadion Kanjuruhan untuk memanjatkan doa, kemarin. Terutama di Gate 13 stadion, yang menjadi salah satu pintu dengan banyak korban tewas. Dia didampingi jajaran pejabat utama Polres Malang.
Putu Kholis langsung bersimpuh seraya berdoa di depan Gate 13. Mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok itu berhadapan dengan tangkai bunga dan syal Arema FC yang menjadi simbolik duka cita atas peristiwa tersebut. “Saya ikut berduka atas wafatmya saudara kita di Stadion Kanjuruhan. Saya sempat berkeliling stadion dan membezuk korban di RSUD Kepanjen,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya membuka diri untuk mendengar dan menerima kritik maupun masukan untuk upaya perbaikan ke depan. Diakuinya beberapa korban yang ditemuinya, ada yang masih dalam kondisi kritis. Baik pascaoperasi, ada pula yang mengalami trauma psikis. “Kami siap mendengar, menerima kritik dan masukan agar ke depan lebih baik,” ungkap dia.
Perwira menengah Polri itu, berjanji akan melengkapi data untuk memberikan bantuan nantinya kepada korban. “Akan kami update dan sinkronkan dengan Pemkab Malang agar nanti seluruh korban mendapat dukungan biaya pengobatan. Seluruh korban Stadion Kanjuruhan, dilindungi dan dibiayai pemerintah,” tambahnya. Sebelum ke stadion, Putu Kholis juga memimpin apel perdana di Mapolres Malang.
Dalam arahannya, dia berpesan kepada seluruh personel untuk bersinergitas menciptakan Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polres Malang. Pihaknya memerintahkan seluruh anggota yang bertugas setiap hari untuk melaksanakan kegiatan kirim doa, pembacaan surat yasin dan tahlil di Masjid Polres Malang, Ashumul Muhsinin, selama 40 hari. (tyo/mar)
Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami
