Anggarannya Rp 580 M, Mulai Dikerjakan Tahun Depan
Jika Tak Direhab, Stadion Tak Bisa Digunakan Lagi
MALANG POSCO MEDIA- Stadion Kanjuruhan direhab total tahun depan. Masa pengerjaan selama setahun. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 580 miliar dari APBN. (baca grafis di Koran Malang Posco Media)
Rencana rehab total tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kamis (13/10) kemarin. Selain Basuki, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali
juga ikut dalam kunjungan itu.
Basuki menilai Stadion Kanjuruhan tidak layak. Jika tak direhab total, maka stadion tidak bisa digunakan lagi. Kepastian tersebut juga hasil audit teknis.
“Audit teknis ini melibatkan Komite Kehandalan Bangunan. Tadi langsung dievaluasi. Ada tujuh rekomendasi dasar yang mendukung rehab total Stadion Kanjuruhan,” jelasnya.
Dari tujuh rekomendasi, tiga di antaranya berhubungan dengan Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam lalu. Yakni tidak ada anak tangga di tribun ekonomi. “Tangganya langsung tempat duduk. Sangat tinggi, jadi jika penonton turun kesusahan. Apalagi dalam kondisi panik, berpotensi jatuh, ” urai Basuki.
Kedua lanjutnya, pintu tidak layak. Di Stadion Kanjuruhan, dikatakan Basuki ditemukan banyak jenis pintu. Mulai pintu model harmonika, ada model swing. Tapi tidak ada yang layak.
“Sehingga saat penonton panik berdesakan di pintu tidak bisa keluar. Mereka jatuh susah berdiri karena tidak ada anak tangga atau tangga sangat curam tidak standar,” kata dia.
Rekomendasi ketiga dari hasil audit teknis adalah Stadion Kanjuruhan tidak memiliki pintu darurat. Basuki yang kemarin keliling Stadion Kanjuruhan bersama Menpora Zainudin Amali dan Bupati Malang HM Sanusi serta tim dari Kementerian PUPR tidak menemukan adanya pintu darurat. Dia hanya menemukan pintu service yang digunakan kendaraan masuk stadion.
“Pintu service itu memang besar. Karena digunakan keluar masuk kendaraan seperti ambulance atau mobil pemadam kebakaran. Namun pintu itu tidak bisa diakses oleh penonton dari tribun, ” tambahnya.
Tiga rekomendasi tersebut, ditegaskan kembali oleh Basuk berhubungan dengan kecelakaan atau musibah Tragedi Kanjuruhan. “Sekali lagi, hasil audit hari ini ada tujuh rekomendasi. Tiga di antaranya berhubungan dengan kecelakaan atau musibah 1 Oktober 2022 lalu,’’ tambahnya.
Sedangkan empat rekomendasi lain hasil audit teknis Stadion Kanjuruhan yaitu minimnya penerangan, kamar kecil yang tidak layak, juga tidak ada area penyangga sebelum masuk stadion, dan pagar yang mudah diloncati penonton.
Tujuh rekomendasi itu diperoleh berdasarkan PP No 16 tahun 2021, Permenpora Nomor 7 tahun 2021 dan aturan FIFA.
“Dari tujuh rekomendasi tersebut, kami harus melakukan desain ulang, dan melakukan rehap total,” kata dia.
Disinggung masalah biaya, Basuki mengatakan baru dapat diketahui setelah desain ulang Stadion Kanjuruhan selesai. “Kami memiliki waktu tiga sampai empat bulan untuk melakukan desain ulang. Tahun 2023 awal, sudah bisa dikerjakan. Targetnya satu tahun pembangunan selesai. Dan biaya rehab seluruhnya ditanggung APBN,’’ tambahnya.
Lebih lanjit dia menguraikan seluruh temuan berupa rekomendasi tersebut dilaporkan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, kemarin. Selanjutnya TGIPF melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, Jumat (14/10) hari ini.
Ia menambahkan audit teknis dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo sewaktu meninjau Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu. “Bapak presiden memerintahkan kami melakukan audit teknis terhadap stadion-stadion yang digunakan kompetisi liga 1, 2 maupun tiga. Terutama yang memiliki basis suporter,’’ tambahnya.
Basuki menyebutkan, Presiden Joko Widodo memberikan waktu satu pekan menyelesaikan audit teknis Stadion Kanjuruhan. “Diberi waktu satu minggu. Tapi Insya Allah hari ini sudah selesai semuanya,’’ ungkapnya.
Dia juga menjelaskan tujuan audit teknis agar peristiwa yang sama tidak terjadi lagi. Sementara itu, audit teknis digelar secara tertutup. Wartawan tidak dapat meliput kegiatan audit. Saat tim masuk pintu langsung ditutup.
“Tadi keliling, terutama di tribun ekonomi. Mulai dari tangga, pintu, pagar, lampu, kamar kecil semuanya dilihat detail,’’ kata salah satu pegawai Kementerian PUPR yang ikut melakukan audit teknis Stadion Kanjuruhan.
Sementara itu Pemkab Malang mengajukan renovasi senilai Rp 580 miliar. Menyusul kondisi stadion yang dinilai tidak memenuhi standar keamanan, terutama akses evakuasi.
Bupati Malang HM Sanusi mengatakan angka tersebut didapat dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) yang sudah melakukan asesmen dan kajian terkait total renovasi stadion.
Anggaran yang diajukan tersebut menurutnya lebih besar dibandingkan dari hasil perkiraan Kemenpora yang menaksir sekitar Rp 400 miliar. Sanusi menjelaskan perbaikan tersebut nantinya akan dilakukan di sejumlah lokasi di Stadion Kanjuruhan agar nantinya bisa lebih mengutamakan keamanan bagi penonton.
Sebelumnya Sanusi mengaku pernah menyampaikan bahwa renovasi tribun keliling bisa menghabiskan sekitar Rp 800 miliar. “Dulu proposal yang saya ajukan Rp 800 miliar, kemarin sudah saya sampaikan ke Presiden,” imbuh Sanusi.
Selain itu pihaknya berniat mengajukan anggaran untuk pembangunan monumen peringatan Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 132 orang meninggal dunia.
“Ini masih perencanaan, nanti setelah final seperti apa, terkait pembiayaan baru saya mintakan ke dewan. Bersabar dahulu, karena monumen ini untuk selamanya,” tutupnya.(ira/tyo/van)