Promosikan Desa Wisata Lewat SIP Banget, Usulkan Art Center
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Upaya Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata Kota Batu untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata melalui program-programnya berbuah manis. Hal itu terlihat dari kunjungan wisatawan tahun 2022 hingga bulan September lalu yang hampir menyentuh 5 juta wisatawan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq yang mengatakan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pihaknya mampu berbuah manis. Terutama dari sektor kunjungan wisatawan yang diperkirakan mampu menembus 7,2 juta menutup tahun 2022.
“Hingga September lalu kunjungan wisatawan telah mencapai 4,9 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan dua kali lipat saat pandemi tahun 2021 dan 2022. Hal ini secara tidak langsung menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Batu,” ujar Arief kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan, beberapa program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kunjungan wisata adalah mempromosikan potensi wisata di Kota Batu. Baik desa wisata, alam dan wisata buatan.
Bahkan khusus untuk promosi desa wisata, Disparta membuat inovasi SIP BANGET (Sistem Informasi Pariwisata pengemBANGan Ekonomi kreaTif) yang memfasilitasi masyarakat. Utamanya wisatawan sebagai bahan untuk mencari informasi tentang Kota Wisata Batu.
Melalui inovasi SIP BANGET yang diluncurkan Disparta tahun 2022 ini dirasa mampu memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk mencari informasi, khususnya sektor pariwisata di Kota Batu yang bisa diakses melalui gawai. Bahkan dengan kemudahan itul membuat SIP BANGET diganjar penghargaan sebagai Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji (Top 45 Sinovik 2022) yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB.
“Melalui SIP BANGET bukan hanya memberikan informasi saja. Tapi juga aplikasi media promosi dan pemasaran produk pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Batu berbasis teknologi informasi,” imbuhnya.
Diketahui dalam aplikasi tersebut mengakomodir produk Parekraf di 8 Desa/Kelurahan Wisata, dan 12 Paket Wisata Tematik. Beberapa informasi dan paket yang ditawarkan ada atraksi budaya, destinasi wisata, ekonomi kreatif hingga paket tematik.
Kemudian program lainnya adalah dengan membuat kalender wisata tahun 2022. Meski diungkapnya bahwa kalender wisata yang memiliki sekitar 70 event tingkat desa hingga nasional itu belum seluruhnya terlaksana karena pandemi Covid-19 belum berakhir sepenuhnya. Terutama saat memasuki triwulan I dan II akibat dilakukan refocusing.
Kemudian, Disparta juga turut menyalurkan BLT bagi pelaku wisata. Serta memberikan pelatihan bagi pelaku desa wisata dan pembangunan gapura desa wisata sebagai ikon dan daya tarik wisata.
“Bagi pelaku seni budaya, kami kembali menggeliatkan Sendra Tari Arjuna Wiwaha dengan menggelar event setiap pekan. Dimana event diisi oleh seluruh sanggar seni di Kota Batu secara bergantian,” ungkapnya.
Sedangkan untuk event bersifat hiburan dan mendatangkan wisatawan lainnya dengan menggelar Expo Pariwisata. Dalam pelaksanaannya menggandeng dan mewadahi pelaku ekraf dan UMKM buka stand gratis. Selain mempromosikan potensi wisata Kota Batu.
Lebih lanjut, Mantan Kepala DLH ini juga meresmikan Batu Tourism Mall (BTM) yang menjadi wadah asosiasi pelaku wisata seperti PHRI. Bahkan di BTM juga notabennya sebagai tempat informasi wisata juga menyediakan secara gratis ruang untuk workshop ekraf.
Kemudian untuk rangkaian HUT ke 21 Kota Batu, Disparta juga akan menggelar berbagai kegiatan yang diikuti oleh dan bagi warga Kota Batu. Beberapa event tersebut adalah Batu Art Flowers Festival pada 6 November. Serta banyak lagi kegiatan lainnya.
Tidak hanya itu Disparta juga mengusulkan untuk membangun Art Center tepat dibelakang Sendra Tari Arjuna Wiwaha diungkap Arief kerena Disparta ingin ada Sendra Tari Indoor yang mampu menampung diatas 1000 pengunjung. Tujuannya melengkapi Sendra Tari Arjuna Wiwaha yang memiliki konsep Outdoor yang memiliki kapasitas 1200 pengunjung.
“Dengan adanya Art Center kami ingin ketika ada even skala besar dalam ruangan para pelaku seni budaya bisa terwadahi. Tahun ini kami ajukan DED (Perencanaan.red). Untuk pembangunan tahun 2023 dibangun di aset milik pemerintah seluas 3,3 hektar,” terangnya.
Sementara untuk Gedung Kesenian juga akan tetap dimanfaatkan multi fungsi untuk sektor lain seperti pengembangan produk UMKM, ekraf dan pengembangan penerapan yang berkontribusi terhadap Pendapatan Daerah. (eri)