MALANG POSCO MEDIA- Cuaca ekstrem masih melanda Malang Raya. BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini menyusul intensitas hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Malang Raya.
Perubahan cuaca kian ekstrem sangat terasa sepanjang Selasa (18/10) kemarin. Mendung dan hujan dengan intensitas beragam di Malang Raya.
Kota Batu diguyur hujan deras sejak pagi. Siang sekitar pukul 13.00 WIB kemarin diselimuti kabut tebal hampir di setiap sudut kota. Jarak pandang terbatas antara 10-20 meter.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengimbau pengendara berhati-hati karena jarak pandang terbatas akibat kabut. Dia mengatakan kabut yang turun masih wajar setelah hujan turun hampir seharian.
Selain kabut tebal, Kota Batu telah masuk status siaga bencana alam sejak 4 Oktober 2022. Apalagi bulan Oktober puncak musim hujan dan diperkirakan kabut akan turun pascahujan cukup lama.
“Memasuki musim penghujan ini banyak potensi bencana yang bisa terjadi di Kota Batu. Di antaranya tanah longsor dan banjir,” bebernya.
Ia memaparkan potensi longsor di kawasan Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Batu. Sedangkan banjir di Kecamatan Batu dan angin puting beliung di Kecamatan Junrejo.
“Selain mengimbau warga, sebagai kota destinasi wisata saya imbau agar wisatawan tidak melakukan aktivitas di luar seperti outbond mengingat cuaca sedang tidak bagus,” pesan Agung Sedayu.
Kepala DPUPR Kota Batu Alfi Nurhidayat menambahkan pihaknya selalu siap 24 jam melakukan normalisasi drainase yang tersumbat ketika banjir. Juga siap kolaborasi bersama BPBD, Damkar, TNI, Polri dan relawan serta masyarakat.
Sementara itu Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menginstruksikan pemantauan pintu air yang ada di kawasan atau sekeliling Kota Malang.
Di antaranya pintu air yang perlu penjagaan di kawasan Sengkaling, perbatasan antara Kota Malang di kawasan Kelurahan Tlogomas dan kawasan Sengkaling Kabupaten Malang. Sutiaji meminta BPBD Kota Malang terus memantau kondisi pintu air tersebut.
Berkaca pada kejadian beberapa tahun lalu, pintu air di kawasan Sengkaling sempat tidak terbendung menampung limpahan air akibat curah hujan tinggi di Kota Batu. Akibatnya saat itu banjiri di kawasan Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Borobudur.
Kalaksa BPBD Kota Malang Prayitno menambahkan antisipasi akibat cuaca buruk sudah dilakukan. Salah satunya mengaktifkan seluruh Early Warning System (EWS) yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Malang.
“Kalau ada yang debit air sungai mulai tinggi EWS akan bunyi. Itu kita siagakan juga. Teman-teman di kelurahan tangguh sejak pekan lalu sudah minta siaga,” katanya.
Beberapa kawasan pemukiman padat penduduk yang berada di DAS, juga diminta waspada. Tim BPBD dan Kelurahan Tangguh diminta memantau kawasan-kawasan seperti kawasan Kampung Warna-Warni Jodipan, Muharto dan lainnya.
Sementara itu BMKG Juanda mengeluarkan peringatan waspada siaga banjir akibat intensitas hujan lebat disertai petir dan angin kencang, Selasa (18/10) kemarin. Hal itu seperti ditampilkan pada akun Instagram BMKG Juanda. Wilayah Malang Raya berpotensi mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat pada malam hari dan dini hari setidaknya sampai Kamis (20/10) besok.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Taufiq Hermawan dalam rilisnya menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur, saat ini memasuki masa peralihan pancaroba dan awal musim hujan.
“Dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan,” katanya.
Hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola konvergensi. Selain itu perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 sampai dengan +2.5° celsius.
Sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. Kondisi tersebut memengaruhi pembentukan awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.
“Beberapa wilayah patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi untuk periode 17-22 Oktober,” ungkapnya.
Dari berbagai wilayah di Jatim yang harus waspada, Malang Raya termasuk di dalamnya. Prakiraan cuaca Rabu (19/10) hari ini, BMKG memperkirakan curah hujan intensitas ringan hingga sedang melanda wilayah Malang Raya sejak pagi hingga sore hari. Sementara Kamis (20/10) besok hujan intensitas sedang diperkirakan masih melanda wilayah Kabupaten Malang dengan potensia siaga banjir. (eri/ica/ian/van)