Malang Posco Media-Sebanyak 3000 orang mengikuti upacara dalam rangka Hari Santri di Lapangan Desa Asrikaton Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Sabtu (22/10) tadi pagi. Peringatan yang mengambil tema “Berdaya menjaga Martabat Kemanusiaan” sebagai Irup Ketua MWC NU Pakis H. Djunaedi S.Pd, Danup Banser Wil Pakis Adi Prayoga dan diikuti sekitar 3000 peserta.
Upacara ini juga dihadiri langsung Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Jatim AKP Munir S.H, Kasilog Yon B Pelopor Satbrimobda Jatim AKP Sumantri S.H, Camat Pakis Prestiya Yunika,AP.,S.Sos.,MSi, Kapolsek Pakis AKP H. Moh. Lutfi, S.H, M.Si, Danramil Pakis Kapten Inf. Sujiono, Ketua MWC NU Pakis H. Djunaedi SPd, Rais MWC NU KH. Wasian, Ketua DMI H. Moh. Ikhwan, Kades Sekecamatan Pakis serta undangan lainnya. Hadir juga lembaga pendidikan SD MI, SMP, MTS, SMA/SMK NU wilayah Kecamatan Pakis.
“Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah. Yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH. Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan,” kata Kapolsek Pakis H Moh Lutfhi SH MSi seusai upacara.
Menurut pria yang pernah berdinas di Polres Jember ini sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentara Inggris, rupanya ada pasukan Belanda yang ikut membonceng.
“Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat meneladani nilai-nilai perjuangan para ulama yang berjuang mempertahankan Kemerdekaan dengan cara menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Baik dari serangan kelompok lain dari sisi agama, budaya, politik, dan ekonomi yang bermaksud mencerai beraikan bangsa kita,” tandanya.(jon)