MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tangis orang tua siswa SMAN Taruna Nala Jawa Timur pecah. Tak kuasa menahan rasa rindu pada anak-anaknya. Tiga bulan berpisah. Tanpa komunikasi dalam bentuk apapun. Kerinduan itu pun ditumpahkan saat kegiatan Parent Days, Sabtu (22/10) lalu.
Saat itu pemandangan tak biasa terlihat di halaman asrama SMAN Taruna Nala. Ratusan siswa dan orang tuanya tumplek blek disitu. Saling berpelukan dan tangis pun tak terbendung. “Kangen sekali, kami sangat menantikan momentum ini bertemu dengan anak,” ucap Taufik, salah satu orang tua saat ditemui Malang Posco Media.

Pria asal Balikpapan ini bersama sang istri hadir di SMAN Taruna Nala untuk mengikuti kegiatan Parent Days. Pada hari itu juga digelar pembaretan oleh orang tua pada anaknya. Selama tiga bulan sejak menjadi siswa baru, mereka tidak pernah menjalin komunikasi. Apalagi bertatap muka.
“Biarpun harus berpisah dengan anak-anak, kami mendukung program SMAN Taruna Nala ini. Karena ini juga untuk kebaikan anak kami,” katanya.
Selama tiga bulan ditetapkan untuk masa basis. Ada tiga tahapan yang dilakukan. Bulan pertama, penyesuaian. Kedua, implementasi. Keempat, evaluasi. Semua dilakukan dengan terorganisir, kolaborasi antara SMAN Taruna Nala dengan TNI AL.
Masa Basis ini sudah menjadi tradisi akademik di SMAN Taruna Nala Jatim. Dilaksanakan untuk siswa baru selama tiga bulan. Selama itu mereka tidak boleh berkomunikasi dengan keluarga. Baik lewat telpon atau dengan cara apapun.
Kini masa basis itu sudah selesai. Tiga hari terakhir ada agenda Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LKDS). Kegiatan ini ditutup dengan sesi pembaretan, (14/10) lalu. Hadir saat itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur dan pejabat TNI AL. Kegiatan ini digelar di Pantai Banyu Meneng Kabupaten Malang.
Seminggu setelahnya, SMAN Taruna Nala Jawa Timur menggelar Parent Days. Kegiatan ini menjadi momentum orang tua bertemu dengan buah hatinya setelah tiga bulan berpisah. Terlihat orang tua begitu bangga melihat anak-anak meraka yang sudah banyak perubahan.
Terlihat dari postur fisik yang lebih ideal. Dulu gemuk kini lebih ramping, lebih tegap dan terlihat berwibawa. Tidak sedikit orang tua yang pangling dengan perubahan anaknya. Tentu saja perubahan itu tidak hanya dari fisik, tetapi juga karakternya.
Kepala SMAN Taruna Nala Jawa Timur, Dr. Hari Wahjono, M.Pd mengatakan, selama masa basis anak didiknya digembleng dengan penguatan karakter. Dibina langsung oleh TNI Angkatan Laut. “Anak-anak kami dilatih dan dibina selama tiga bulan di awal tahun ajaran baru. Sehingga karakter mereka terbentuk, lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki mental yang kuat,” ucapnya kepada Malang Posco Media.
Hari menerangkan, tradisi pendidikan masa basis dapat merubah paradigma berpikir siswa yang baru lulus SMP dan kini sudah masuk SMA. Siswa tidak lagi memiliki banyak ketergantungan pada orang tua. Mereka dituntut lebih mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
Selain itu, menurutnya siswa lebih siap menerima pendidikan dan pengajaran jika karakter dan mental mereka disiapkan lebih dulu. “Ini penting untuk kami berikan kepada anak-anak sebelum mengikuti secara penuh pendidikan di SMAN Taruna Nala. Kalau tiga bulan dapat dilalui dengan baik, maka kami yakin tiga tahun kedepan akan berjalan lancar,” ujarnya.
Hari bersyukur sebanyak 175 siswa baru kelas X seluruhnya melalui masa basis dengan baik dan lancar. Tidak ada satupun yang menyerah atau mengundurkan diri. “Alhamdulillah dari awal hingga akhir, masih lengkap. Semoga ini menjadi satu proses penting yang membuat mereka lebih matang,” harapnya. (imm/sir/bua)