.
Wednesday, December 11, 2024

Muda  Tangguh di Lokasi Bencana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Terpanggil di dunia kerelawanan saat masih muda. Azzam Rif’at, pemuda asal Klayatan Kelurahan Balearjosari Kecamatan Sukun Kota Malang ini merelakan waktunya untuk sesama. Terutama membantu saat bencana. 

Bermula dari kecintaannya kepada alam, Azzam, belajar banyak tentang kegiatan pelestarian hingga aktivitas sosial. Pemuda yang sehari-hari menyewakan peralatan hiking  atau outdoor ini mulai kenal dengan aktivitas penanaman pohon untuk pelestarian hutan.

“Saya memang hobi naik gunung. Kenal dengan teman-teman sesama pencinta alam akhirnya banyak ikut kegiatan mulai penanaman pohon sampai ke kegiatan kemanusiaan,” kata pria 22 tahun ini.

Apa yang membuatnya tergerak tak lain karena melihat sesamanya butuh bantuan. Salah satunya  kejadian bencana alam hingga kecelakaan. Berbagai pengalaman yang ia lalui berkesan. Salah satunya saat menjadi relawan pemadaman kebakaran di hutan Gunung Panderman 2019 lalu.

Azzam kemudian kerap diajak melakukan aktivitas kerelawanan lain. Termasuk evakuasi-evakuasi korban. Seperti saat seorang warga hanyut di sungai di Kabupaten Blitar, dia ikut dalam pencarian hingga berminggu-minggu.

Ia lalu mengenal Gimbal Alas Indonesia, komunitas relawan yang berasal dai pencinta alam dan pelestari lingkungan. Salah satu aktivitas yang banyak dilakukan seperti bersih gunung dan sungai. “Waktu mulai aktif di Gimbal Alas tahun 2020 banyak teman yang akhirnya memotivasi saya untuk terus aktif jadi relawan,” katanya.

Lama kelamaan ia mendapatkan banyak ilmu dan pelatihan dari komunitas. Belajar pertolongan pertama, vertical rescue sampai penyelamatan orang di saat banjir dan kecelakaan laut dipelajarinya. Azzam senang ikut banyak pelatihan. Sebab semakin terlatih dan bisa menolong banyak orang.

Dari beberapa kegiatan penanganan bencana, menjadi relawan erupsi Gunung Semeru merupakan pengalamannya paling berkesan. Dia harus berada di lokasi selama sebulan lebih sejak kejadian hingga recovery. “Salah satunya yang berkesan bisa membuat karang taruna di sana jadi kelompok yang siap siaga bencana. Mereka mau diajari dan dilatih untuk menghadapi bencana,” katanya.

Putra dari pasangan Abdul Karim dan Arufi ini menceritakan, saat masa awal dia aktif jadi relawan orang tuanya sering khawatir. Namun ia tetap menjalankan dan memberi pengertian kepada keluarga. Apa yang dilakukannya selagi bisa bermanfaat akhirnya mendapatkan dukungan. Karena banyak membantu sesama, orang tua Azzam yakni ibunya ikut tergerak dengan tergabung dalam yayasan amal. Mulai kebencanaan hingga bantuan lain akhirnya terus dilakukan.

Azzam senang  selain didukung, ia juga menginsipirasi orang lain terutama keluarga. Meski tak selalu berjalan mulus, Azzam tetap semangat menjadi relawan. “Namanya perkumpulan kadang ada selisih pendapat pasti. Cuma sampai sekarang baik-baik saja dan banyak teman yang memotivasi untuk terus aktif,” jelasnya.

Soal berbagai kendala yang dihadapi, baginya sudah menjadi hal biasa. Keberaniannya semakin lama semakin besar. Namun tetap, menjaga keselamatan adalah hal utama. “Dulu sempat grogi, seperti saat menyebrang aliran lahar dingin Semeru. Tapi karena niat bantu orang jadi hilang rasa grogi dan takut,” katanya.

Bagi Azzam, melihat kebahagiaan warga bertemu  keluarganya yang diselamatkan adalah kepuasan tersendiri. Melihat senyum kembali korban yang mengalami musibah makin membuatnya merasa apa yang dilakukannya bisa bermanfaat bagi sesama. Sebagai salah satu yang termuda di relawan Malang Raya, Azzam banyak mendapat inspirasi dari para senior.

Hingga kini ia terus belajar, ia juga bercita-cita membangun komunitas relawan untuk kebencanaan. Dengan begitu ia bisa terus bermanfaat bagi orang lain. Sekaligus mengajak semakin banyak orang baik terutama dari kalangan pemuda.

“Salah satu senior yang paling menginspirasi yaitu almarhum Luhur Rachman alias Goek, anggota SAR Trenggana Kota Malang yang mengalami kecelakaan saat menjadi relawan Semeru di Pronojiwo Lumajang,” katanya. 
“Dia pernah berpesan sebelum meninggal, bahwa jangan lelah jadi orang baik. Pesan sederhana itu yang sampai saat ini tertanam di saya,” sambung Azzam. (tyo/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img