MALANG POSCO MEDIA-Perombakan struktur manajemen Arema FC segera dilakukan. Diawali membentuk Tim Pemulihan Arema FC.
Mantan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria disebut-sebut masuk dalam tim yang segera dibentuk.
Perombakan bertujuan membentuk klub lebih profesional, selain menata struktur klub yang kini banyak yang lowong. Apalagi Gilang Widya Pramana sudah menanggalkan posisi presiden klub.
Hal tersebut menjadi program prioritas yang disampaikan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto sebagai pengelola klub Arema FC. Dia menyebutkan, Tim Pemulihan Arema FC nantinya dibuat semacam task force. Tuganya melakukan evaluasi total tata kelola klub.
“Selain tetap pada prioritas program tanggap darurat melalui Posko Crisis Center, juga turut memberikan bantuan dan konsultasi hukum serta trauma healing. Tentu pasca Tragedi Kanjuruhan, banyak hal yang perlu dievaluasi dan dibenahi,” jelas Tatang.
“Agar evaluasi berjalan objektif dan profesional dibutuhkan Tim Pemulihan Arema FC. Sehingga pemulihan berlangsung tepat sasaran dan komprehensif,” sambungnya.
Menurut Tatang dibutuhkan skuad dalam tim tersebut. Selain ketua, juga anggota. Mulai dari tokoh nasional sepak bola yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengelolaan sepak bola secara profesional dari berbagai aspek.
“Silakan publik bisa mengusulkan nama-nama tokoh nasional sepak bola. Ini semua bertujuan bukan hanya untuk jangka pendek, namun bersifat jangka panjang. Agar Arema FC menjadi klub yang memiliki tata kelola modern dan sesuai berbagai regulasi aturan di sepak bola,” bebernya.
Artinya Tatang berharap Tim Pemulihan nanti memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengelola klub. Lalu memahami tata aturan sepak bola. Termasuk setelah Tragedi Kanjuruhan, bagaimana tata kelola tim yang profesional sesuai aturan turunan dari FIFA.
Tadi malam muncul sejumlah nama tokoh yang masuk dalam Tim Pemulihan. Mereka dianggap memiliki kapasitas. Dari beberapa nama, mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria paling dijagokan. Jika tak ada perubahan, nama Tisha tinggal diumumkan ke publik.
Soal kemampuan, tak ada yang meragukan Ratu Tisha. Apalagi, saat ini dia digadang-gadang kembali masuk kepengurusan PSSI pascamundur saat kepengurusan M. Iriawan.
Ratu Tisha juga sempat berstatus Anggota Komite Eksekutif (Exco) AFC tahun 2019-2020 lalu dan juga diangkat sebagai Wakil Presiden AFF. Pengetahuan Ratu Tisha di dunia sepak bola ia peroleh saat mengikuti pendidikan di induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, pada tahun 2013.
Perempuan kelahiran 30 Desember 1985 itu termasuk 28 orang yang lolos seleksi FIFA dari 6.400 pendaftar dari penjuru dunia.
Selama satu setengah tahun, Ratu Tisha mengikuti program master di FIFA. Di sana dia belajar soal sport humanity, manajemen olahraga, dan hukum olahraga. Ia pun berhasil lulus di peringkat tujuh dari 28 orang tersebut.
Sementara terkait proses pemulihan menurut Tatang, Tim Pemulihan nantinya dapat merekomendasi perombakan struktur organisasi dalam Arema FC. Sebab banyak posisi di direksi dan manajerial yang kini lowong. “Kini kita mengalami kevakuman posisi presiden klub, general manager, CEO atau posisi strategis lainnya yang menjadi kebutuhan operasional klub,” jelas Tatang.
Selain itu, ia sangat mengharapkan peran aktif banyak pihak. Mulai suporter, kalangan akademisi, pemangku kebijakan daerah, juga dari para stake holder sepak bola Malang Raya untuk memberikan usulan nama-nama yang bisa saja masuk di Tim Pemulihan Arema FC.
“Kami sangat berharap, bulan November ini targetnya terbentuk Tim Pemulihan Arema FC. Dan segera gas bekerja. Sebab federasi juga pemerintah melakukan percepatan transformasi sepak bola nasional, karena itu Arema FC harus melakukan percepatan pembenahan,” pungkasnya. (ley/van)