MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Crisis Center Arema FC mulai mengakumulasi jumlah distribusi santunan kepada korban Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Selain bantuan untuk korban meninggal dunia, juga korban luka berat maupun luka ringan, sebelum penutupan pelaporan yang dijadwalkan pada 9 November mendatang. Kumudian, pantauan juga terus dilakukan mengenai kondisi terbaru korban luka berat yang terdata.
“Pemantauan terkait kondisi korban luka berat juga terus kita lakukan. Selain kita ingin memastikan kondisinya, kami juga ingin adanya kedekatan antara Arema FC dan korban beserta keluarganya. Karena ini kami rasa penting, untuk memotivasi korban agar tetap semangat untuk pulih,” ungkap salah satu anggota tim Crisis Center Arema FC, Tjiptadi Purnomo.
Kini, tercatat ada 22 korban luka berat yang masuk dalam data Crisis Center Arema FC. “Total ada 22 korban luka berat yang terdata hingga 3 November 2022 ini. Kemudian, Kami terus melakukan pemantauan di lapangan apakah ada korban lainnya diluar data itu,” ungkapnya.
Crisis Center Arema FC yang sudah menjalankan tugasnya di tahap kedua ini terus bekerja sesuai dengan jadwal yang diarahkan oleh direksi. Layanan distribusi santunan ini akan ditutup pada 9 November 2022 mendatang. Ditutupnya layanan distribusi santunan ini tepat dilakukan pada peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan yang menghilangkan 135 nyawa dan ratusan korban luka-luka ini.
“Sesuai dengan arahan direksi, jadi untuk tahap ini akan ditutup pada 9 November 2022 mendatang. Sedangkan untuk santunan korban meninggal di tahap pertama sudah terselesaikan santunan yang diberikan kepada 135 korban meninggal. Di tahap kedua berjumlah 133 korban, sedangkan untuk tahap ketiga tercatat 121 korban,” jelasnya.
Tjiptadi menargetkan bahwa distribusi akan selesai semuanya dalam minggu ini, hal itu tidak lepas dari jangkauan korban yang juga berada di luar Malang Raya. “Targetnya paling tidak minggu ini rampung, karena banyak juga korban di luar Malang Raya,” jelasnya. (ley/bua)