Malang Posco Media – Kusnohadi, seorang kakek berusia 74 tahun ini menepati janjinya pada diri sendiri untuk melakukan aksi kemanusiaan memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan. Dirinya memilih aksi jalan mundur dari Balaikota Malang menuju Stadion Kanjuruhan sambil membawa poster dengan tulisan “Memperingati 40 Harinya Tragedi Kanjuruhan Jalan Mundur”.
Aksinya dimulai dari pukul 09.00 WIB dan perkiraan sampai sekitar pukul 18.00 WIB. Warga Jalan Janti Selatan, Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang tersebut mengaku telah melatih jalan mundur dalam kurun waktu satu minggu ke belakang.
Di tengah ramainya lalu lalang kendaraan dan panas matahari, dirinya tetap teguh berjalan mundur tanpa perbekalan. Aksi ini menurutnya adalah dukungan moral dan bentuk menuntut keadilan.
“Saya memohon doa restu pada semua, melaksanakan janji pada diri saya sendiri. Meski saat ini sedang sakit namanya janji harus ditepati. Semoga keadilan bagi para korban dapat diperoleh,” ujarnya.
Dalam perjalanan dirinya mengaku mengalami pusing dan kelelahan. Namun ia mengaku akan menuntaskan aksinya hingga tujuan yang sudah ditetapkan, yaitu Stadion Kanjuruhan.
“Walaupun ada rasa pusing dan lelah, wajar sudah sepuh. Meskipun hujan ya tetap saya jalan kaki ke sana. Demi Aremania,” lanjutnya.
Kusnohadi adalah satu dari banyak warga yang hingga saat ini masih menuntut keadilan. Kakek yang kesehariannya sebagai tukang becak itu menyebut aksi yang dilakukannya benar-benar murni untuk Aremania.
Dalam menjalankan aksinya, dirinya memakai pakaian serba hitam, slayer Aremania, dan pita merah putih. Sepanjang perjalanan dia membatasi mengonsumsi makanan.
“Kalau sudah perjalanan seperti ini saya tidak makan, nanti kalau sudah sampai Kanjuruhan baru saya bisa makan. Semua demi Arema, semoga saya bisa sampai Kanjuruhan, nanti sekaligus saya ikut Tawashshulan di sana,” tandasnya. (mp2/jon)