Thursday, March 13, 2025

Hitamkan Malang Raya!

Berita Lainnya

Berita Terbaru

40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Pakaian Serba Hitam

Usut Tuntas Tetap Berkobar

MALANG POSCO MEDIA-Ayo hitamkan Malang Raya, Kamis (10/11) hari ini. Hitam tanda duka 40 Hari Tragedi Kanjuruhan. Warga diajak kenakan pakaian serba hitam. Hari ini juga berlangsung aksi massa bersama Aremania dan berbagai elemen. (baca grafis)

Koordinator Aksi Solidaritas Arek Malang Tertindas, Arief mengatakan  momen hari ini tepat setelah melewati 40 hari terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Ia berharap upaya memperjuangkan keadilan para korban terus digelorakan.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

Arief yang juga tergabung dalam Tim Gabungan Aremania (TGA)   mengajak seluruh masyarakat Kota Malang khususnya dan Malang Raya umumnya mengenakan baju hitam selama satu hari penuh, Kamis (10/11) hari ini.

“Baju hitam sebagai simbol duka cita dalam Tragedi Kanjuruhan. Selain itu juga kami menyerukan pemasangan bendera setengah tiang, selama dua hari sejak hari ini (kemarin). Ini sebagai tanda duka cita untuk saudara-saudara Aremania yang telah mendahului kita,” jelasnya. 

Massa akan berkumpul di Stadion Gajayana Kota Malang mulai pukul 12.00 WIB. Massa aksi yang membawa kendaraan akan diparkir di bagian settle ban stadion.

Setelah itu massa aksi  dikumpulkan dan dikondisikan di tengah lapangan. Lalu ada pembekalan dan diberangkatkan secara serentak menuju Balai Kota Malang.

“Massa bergerak menuju Balai Kota Malang dengan melintas di kawasan Kayutangan Heritage. Kemudian mendekati area balai kota akan ada teatrikal dari Aremania. Setelah itu peletakkan  keranda, beserta foto para korban Tragedi Kanjuruhan,” bebernya.

Usai teatrikal  digelar pembacaan doa dan tahlil di depan Balai Kota Malang.  “Kami mendoakan jiwa dan arwah para korban Tragedi Kanjuruhan  dengan tahlil bersama. Rencananya dipimpin  oleh Romo Kiai Suroso,” lanjutnya.

Usai doa bersama,  perwakilan massa aksi menyampaikan tuntutan dan aspirasinya. Mulai dari perwakilan Aremania, warga Malang yang menjadi korban, dari tim hukum, tokoh masyarakat serta perwakilan golongan yang hadir.

Sementara itu, Koordinator TGA Dyan Berdinandri mengatakan  aksi ini demi mewujudkan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Sehingga tuntutan Aremania dan masyarakat Malang didengar. 

“Khususnya bisa diperhatikan pejabat pemerintah pusat, termasuk Bapak Presiden RI. Selain itu juga bisa diperhatikan langsung Mabes Polri, sehingga bisa menangani perkara secara tepat kepada semua pelakunya, apalagi yang masih berkeliaran bebas,” ungkapnya.

Di momen ini juga, keadilan diharapkan berpihak kepada para korban. Salah satu keadilan yang bisa dirasakan yakni dihukumnya para pelaku dengan hukuman yang sesuai kejadian dan fakta di lapangan.

“Untuk tersangka baru bisa terungkap  dan mereka yang nantinya menjadi terdakwa bisa  dihukum yang seberat-beratnya,” jelasnya.

Ia menegaskan seluruh massa aksi agar  mengingat kembali bahwa ini  aksi damai. Selain menyampaikan aspirasi, menjaga stabilitas keamanan di Kota Malang juga menjadi perhatian penting.

“Ayo kita selaraskan tuntutan kita tentang keadilan. Tentunya dengan berjalan beriringan bersama perdamaian,” kata dia.

Soal tuntutan tetap konsisten yang diusung selama ini. Di antaranya penambahan adanya tersangka baru, penambahan pasal baru yang lebih berat hukumannya untuk para tersangka. Seperti pasal pembunuhan, Pasal 338 dan/atau 340 KUHP, Pasal 351 atau 354 KUHP tentang penganiayaan, hingga pasal kekerasa terhadap anak.

Pasalnya Tragedi Kanjuruhan menewaskan 135 orang. Selain itu tercatat hampir 700 orang mengalami luka-luka  dan banyak di antaranya masih berusia anak di bawah umur.

Aksi massa hari ini mengingatkan agar korban  bisa mendapatkan haknya melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Dari sana para korban diharapkan bisa mendapatkan uang ganti rugi berupa restitusi dari pihak-pihak yang terkait dalam kejadian ini.

Di momen ini massa juga mendesak  penyidik Polri yang menangani Tragedi Kanjuruhan bekerja profesional. Selain itu juga harus serius dan akuntabel. Karena apabila tidak ditangani serius, Tragedi Kanjuruhan akan di bawa ke ranah internasional.

(rex/van)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img