.
Friday, December 13, 2024

Perlu Kolaborasi Berbagai Pihak

Masih Tinggi,Angka Stunting di Kabupaten Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, Malang – Angka stunting di Kabupaten Malang masih cukup tinggi yaitu 7,8 persen. Karena itu,penanganannya tidak bisa dilakukan oleh satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tapi harus dikolaborasikan secara bersama-sama.
Demikian ditegaskan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto saat membuka Rapat Koordinasi Implementasi Percepatan Penurunan Stunting oleh Peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Malang, digelar di Hotel Rayz UMM,Selasa (8/11).

Ditambahkan,permasalahan stunting bukan permasalah sepele karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa di Kabupaten Malang.

” Sesuai dengan target nasional tahun 2024, permasalahan stunting di Indonesia ditargetkan angka stunting turun menjadi 14%. Hal ini tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk akademis, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan mitra pembangunan, ” tegasnya.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini menegaskan, berdasarkan hasil bulan timbang di Kabupaten Malang untuk bulan Agustus 2022 adalah 7,8%. Angka itu memang di bawah target nasional. Namun angka tersebut masih sangat tinggi sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk penanganan dan penyelesaiannya.

stunting
KOLABORASI : Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto bersama peserta Rapat Koordinasi Implementasi Percepatan Penurunan Stunting, di Hotel Rayz UMM.(Ist/MPM)

“ Pemerintah sangat serius dalam mengupayakan penurunan stunting. Komitmen pemerintah tidak pernah kendur untuk penanganan penurunan stunting, ” tegasnya.

Didik yakin,target penurunan stunting dapat tercapai melalui pelaksanaan lima pilar strategi nasional. Yaitu meliputi pertama komitmen dan misi kepemimpinan nasional dan daerah, kedua kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku masyarakat.
“Selain itu komitmen ketiga adalah konvergensi,konsolidasi dan koordinasi program pusat, daerah dan desa, yang keempat ketahanan pangan dan gizi,” urainya.
Kemudian, komitmen yang harus dibangun bersama adalah pemantauan dan evaluasi. Jika lima pilar ini dilakukan akan ada keselarasan dengan rencana aksi pusat dan provinsi.
Didik juga berharap ada sinergi melalui pengaktifan peran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat dan media. Sehingga kerjasama dalam program dan kegiatan penanganan stunting dapat dilakukan dengan solid serta masing-masing mampu berbagi peran dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif.
“Melalui program penanganan stunting dan dengan kerjasama yang baik, saya yakin Kabupaten Malang akan memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan,”pungkasnya.(ira/nug)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img