MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tujuh dari 877 orang di Kabupaten Malang meninggal dunia akibat penyakit deman berdarah dengue (DBD). Jumlah itu tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang sepanjang Januari – Oktober 2022. Secara statistik, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 255 kasus.
Kadinkes Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo memaparkan, musim penghujan yang tak menentu pada tahun 2022, dinilai turut menjadi faktor penyebab tingginya kasus DBD. Selain itu ada beberapa faktor lain, seperti banyaknya genangan air yang menyebabkan perindukan nyamuk turut berkembang, serta adanya kenaikan suhu optimal untuk perkembangbiakan nyamuk.
“Sejauh ini, Dinkes Kabupaten Malang telah melakukan beberapa upaya untuk menekan angka kasus DBD. Upaya pertama adalah dengan menguatkan pengamatan terhadap data dan informasi terkait DBD yang komprehensif agar tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB),” ungkapnya. Setiap ada kasus DBD harus dilaporkan dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Sehingga dapat dilakukan penyelidikan epidemiologi dan penanganan DBD agar tidak terjadi KLB,” lanjut drg Wie, sapaannya. Upaya lainnya adalah dengan mengimbau semua fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk waspada terhadap kasus DBD dan melaksanakan tata laksana DBD sesuai standar. “Diharapkan semua kasus dapat ditangani dengan baik agar tidak terjadi kematian,” imbuhnya.
Menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) serta penggunaan lavarsida yang selektif dan aman. Jumantik bertugas memantau adanya jentik – jentik nyamuk di sekitar mereka. Tak ketinggalan, mereka juga bertugas untuk melaksanakan 3M (menguras, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas). (tyo/mar)