.
Sunday, December 15, 2024

Keluarga Anggap Kematian Savira Tak Wajar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Penemuan mayat Savira Aulia Permatasari, 20, di Sungai Paras Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang membawa duka mendalam bagi keluarga. Terutama Jumain, sang ayah. Keluarga tak menyangka dan masih bertanya – tanya penyebab kematian korban. Ditemui di rumah duka, Jumain mengaku tak banyak yang diketahui dari kematian anaknya.

Sebab, ia hanya mengetahui bahwa sang putri ketiganya, hilang sejak Senin (7/11). Ia mengakui, bila Savira bekerja di PT Smoore Technology Indonesia itu, tak kunjung pulang. Hingga akhirnya keluarga melakukan pencarian. Mulai dari menyebar informasi di media sosial. Menghubungi sanak saudara hingga mencari di perusahaan tempatnya bekerja.

Sabtu (12/11), Savira ditemukan tak bernyawa di sungai Paras. Jasadnya sulit diidentifikasi hingga sempat tak dikenali. “Waktu dia hilang, memang pamit kerja, setelah beberapa hari sebelumnya mendatangi hajatan nikah kakaknya, Jumat (4/11). Kami cari ke mana – mana tidak ketemu,” lanjut dia kepada Malang Posco Media.

Barulah saat tersiar kabar ditemukan mayat tanpa identitas, keluarga mulai was – was. Tak percaya kalau dia adalah Savira. Hingga akhirnya terungkap oleh penyelidikan kepolisian. Namun, Jumain dan keluarga merasa apa yang terjadi pada putrinya adalah kematian yang tak wajar. “Kalau dipikir, tidak masuk akal, anak saya kerja di Karanglo, ditemukan meninggal di sungai paras yang jaraknya jauh,” katanya.

Savira juga sulit dihubungi saat hilang. Belakangan, ponsel miliknya ditinggal di rumah. “Polisi meminta persetujuan otopsi. Tapi kalau hasilnya kapan keluar, tidak tahu,” tegas Jumain. Dikatakannya, Savira adalah satu dari keempat anaknya. Dia sudah bekerja sekitar enam bulan. Sementara, dalam pergaulan dia dikenal sosok yang gemar menolong.

“Anaknya pendiam kalau di rumah. Jarang ngobrol karena kerja semua dan selalu berangkat pagi. Jadi ada masalah apa juga tidak tahu. Karena dari cerita teman – temannya yang datang melayat, mengatakan Savira tidak pernah punya masalah, dan suka menolong,” jelasnya. Sementara, PT Smoore Technology Indonesia membenarkan bahwa Savira adalah karyawannya.

Namun, peristiwa kematian yang terjadi pada Savira, baru diketahui manajemen perusahaan ketika mayatnya ditemukan. “Memang mengajukan izin untuk acara nikahan kakaknya. Setelah itu tidak masuk, tetapi kami tidak mengetahui setelah itu,” kata Ambar, salah satu wakil manajemen yang ditemui. Namun, terkait ada permasalahan atau tidak, perusahaan tak tahu menahu.

Pihak perusahaan juga sudah menemui keluarga dan memberikan bantuan. “Sudah menemui keluarga, dan kami support. Sementara ini kami prioritaskan menjaha psikis karyawan yang lain. Selebihnya terkait hubungan dengan siapa – siapa, kami tidak pernah mengidentifikasi satu per satu karyawan,” ringkasnya. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img