MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Untuk mengurangi jumlah angka pengangguran di Kota Malang, Pemkot Malang berusaha untuk mencari banyak jalan. Salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk mencetak skill bagi para pencari kerja atau mereka korban PHK dengan pelatihan tata kecantikan kulit.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan ada 36 peserta yang mengikuti pelatihan. Mereka berasal dari para pekerja pabrik rokok, pekerja pabrik rokok yang terimbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan warga pencari kerja.
“Pelatihan ini dianggap penting karena peluang pasarnya terbuka lebar. Kami berharap dengan bekal ilmu yang mumpuni dan keterampilan yang dipelajari dalam pelatihan ini, para peserta bisa memasuki dunia kerja atau membuka lapangan usaha baru di lingkungannya masing-masing,” kata Arif Tri Sastyawan usai membuka pelatihan tata kecantikan kulit di Hotel Maxone Kota Malang, kemarin.
Pelatihan digelar selama enam hari pada 14-19 November 2022. Menurutnya, pelatihan itu banyak diminati oleh masyarakat karena peluang kerja yang tinggi, serta kebutuhan di masyarakat juga tinggi.
“Dalam pelatihan ini akan diberikan materi dan teknik merawat kulit wajah berbagai jenis kulit mulai dari kulit tidak bermasalah sampai dengan kulit bermasalah,” imbuhnya.
Ditambahkannya, dengan membuka usaha baru, terang dia, bisa jadi membutuhkan karyawan baru. Ini tentu saja akan membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kota Malang. “Efek domino dari semua itu juga akan turut menekan angka kemiskinan. Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan keterampilan dan kreativitas peserta serta bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya.
Pelatihan ini pun tidak memungut biaya apapun kepada peserta. Karena sumber anggaran berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kabid Tenaga Kerjas Disnaker PMPTSP Kota Malang Titis Andayani menambahkan peserta berasal dari korban PHK ini pun merupakan korban PHK yang sebelumnya bekerja di pabrik rokok. Maka dirasa sangat tepat jika kemudian skill ini diberikan kepada mereka untuk bisa melanjutkan ke usaha atau pekerjaan lain.
“Dan skill ini bisa dilakukan sendiri. Mereka bisa buka usahanya sendiri. Saat ini mereka dilatih caranya, bahannya apa saja, bagaiamana ilmu kecantikan yang harus dipahami dan lain sebagainya,” tegas Titis.
Selain pelatihan tata kecantikan kulit, pada 21 sampai 26 November 2022 nanti akan dilaksanakan pula pelatihan serupa. Akan tetapi skill yang diajarkan lebih pada kemampuan Make Up Artist (MUA). Titis mengatakan jumlah peserta pelatihan MUA sebanyak 47 perserta. (ica/aim)