.
Saturday, December 14, 2024

LA’EEB

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Tidak Aku utus Engkau (Muhammad SAW) melainkan untuk rahmat bagi alam semesta (QS Al Anbiya ayat 107). Ayat ini benar-benar wujud dan nyata dalam gelaran Opening Ceremony Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt Qatar, Minggu (20/11) malam WIB. Pembacaan ayat suci Al-qur’an itu membuat suasana adem, tenang, dan damai. Islam memang agama yang penuh rahmat bagi alam semesta.

Betapa tidak, dalam sejarah sejak piala dunia yang digelar pertama kalinya di Uruguay tahun 1930, baru kali ini perhelatan olahraga paling akbar dan paling bergengsi ini dibuka dengan lantunan ayat suci Al-qur’an. Yang melantunkan dengan merdu adalah Ghanim Al Muftah yang merupakan Brand Ambassador Piala Dunia 2022.

Saat pembukaan Ghanim melantunkan ayat suci Al-qur’an tepatnya Surat Al- Hujurat ayat 13.  Ia hadir bersama bintang film Morgan Freeman. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal,” ujarnya mengartikan ayat tersebut.

Inilah hebat dan indahnya Islam. Inilah hebat dan kreatifnya Qatar. Meski populasi penduduknya hanya 2,9 juta per tahun 2022, namun Qatar bisa membuktikan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dengan tetap berpegang teguh pada prinsip Islam. Qatar adalah negara Islam yang hukum dan adatnya mengikuti tradisi Islam. Sejak 2013, negara ini telah diperintah oleh H.H. Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-Thani.

Negara Qatar adalah negara kerajaan berdaulat dan merdeka di Timur Tengah, bertempat di semenanjung yang menjorok ke Teluk Arab dengan luas sekitar 11,521 km2. Sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1971, Qatar muncul sebagai salah satu produsen minyak dan gas paling berpengaruh di dunia.

Sebagai negara Islam, tanpa Piala Dunia 2022 pun, Qatar sudah terkenal. Kaya raya. Bahkan diancam diembargo model apapun, Qatar tetap Qatar. Tidak takut dan tetap kaya raya. Tetap visioner dan selalu beda. Punya prinsip kuat dalam membangun sebuah negara dan misi kesejahteraan masyarakatnya.

Maka Piala Dunia 2022, bagi Qatar adalah media untuk menyebarkan perdamaian dan rahmat Islam. Piala Dunia adalah sarana agar dunia tidak meremehkan Islam. Agar dunia, khususnya warga negara di dunia mengetahui kalau Islam adalah damai. Islam bersahabat, ramah, dan egaliter. Tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan apapun.

Piala Dunia adalah ajang sportivitas, ajang saling mengenal  satu negara dengan negara yang lain. Bertanding hanya di lapangan dalam tempo 90 menit. Selebihnya kembali sebagai manusia manusia yang bersahabat dan saling menyapa dengan indah dan damai. Itulah misi utama dan paling asasi dari perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar. Misi perdamaian. Bukan perang dan saling mengalahkan satu sama lainnya.

Kalau soal branding, Qatar sudah melewati negara manapun di dunia. Sebab jauh sebelum Piala Dunia 2022, Qatar sudah lebih dulu menjadi venue resmi gelaran MotoGP sejak 2004. Ajang balap motor paling bergengsi. Dan Qatar satu-satunya venue yang mampu menggelar balapan di malam hari mulai tahun 2008.

Maka bisa dilihat betapa Qatar secara sempurna menampilkan perhelatan akbar ini ke mata dunia. Qatar berusaha menampilkan kesempurnaan yang memesona. Penonton yang hadir di stadion pun dimanjakan dengan beragam suvenir indah. Megah dan mewah benar-benar tercermin di Qatar sebagai tuan rumah. Termasuk teknologi canggih dalam pertandingan pun dihadirkan. Yaitu SIOT.

Intinya, Qatar tidak ingin ada kekacauan. Tidak ingin ada keributan. Jangan pernah ada apapun yang merusak keindahan dan kemegahan gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Piala Dunia 2022 harus berjalan mulus, aman dan damai. Siapapun nantinya yang menjadi juara dunia, harus dihormati.

Siapa pun boleh punya favorit juara, tapi semua harus sama-sama menghormati. Karena semua bisa terjadi. Seperti saat tulisan ini ditulis, Arab Saudi pun mampu menumbangkan Argentina dengan skor 2-1. Piala dunia baru beberapa hari karena itu semuanya harus menahan diri. Gembira boleh jangan berlebihan. Kecewa boleh tapi jangan membahayakan!

Di Malang, Senin (22/11) malam juga digelar pembukaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII di Gedung Cakrawala Universitas Negeri Malang. Saat pembukaan tidak ada lantunan ayat suci Al-qur’an. Hanya pembacaan Doa. Yang membuka Menpora Zainuddin Amali. Dalam sambutannya, Menpora sangat mendukung gelaran Porwanas. Bahkan Menpora meminta Porwanas dipercepat tidak empat tahunan. Ia berharap jurnalis tidak hanya tangguh mencari berita, tapi juga sehat dengan olahraga.

Sama dengan Piala Dunia 2022 di Qatar, semua peserta juga harus menjunjung tinggi sportivitas dan perdamaian. Kalau olahraga menyehatkan badan, maka pikiran juga harus lebih sehat. Menang tidak jemawa, kalah tidak marah. Semua peserta harus membawa semangat rahmat bagi semuanya. Apalagi peserta Porwanas datang dari seluruh provinsi di Indonesia.

Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat dalam almanhaj.or.id

menjelaskan, Rahmat dalam firman Allah di awal tulisan di atas, secara umum dan merata kepada semuanya. Karena lafazh al’alamin menunjukkan makna mutlak dan umum, maksudnya rahmat untuk mereka semuanya. Rahmat untuk alam manusia–yang Mukmin dan yang kafir, untuk alam Malaikat, rahmat untuk alam jin – yang Mukmin dan yang kafir – dan rahmat untuk alam hewan.

Adapun rahmat untuk yang beriman, maka Allah SWT telah memberikan hidayah kepada mereka, dan memasukkan keimanan ke dalam hati mereka. Kemudian juga memasukkan mereka ke dalam surga dengan sebab amalan mereka yang telah mempraktikkan ajaran yang di bawa Nabi SAW dari sisi Allah Azza wa Jalla.

Piala dunia 2022 dan ajang olahraga apapun harus menebarkan semangat kegembiraan, persahabatan dan perdamaian. Seperti maskot resmi Piala Dunia 2022 bernama La’eeb yang berbentuk seperti penutup kepala orang Timur Tengah. 

Menurut situs resmi FIFA, La’eeb dalam Bahasa Arab berarti pemain dengan kemampuan super. La’eeb sendiri menurut FIFA adalah benda yang tidak bisa dijelaskan sehingga para fans sepakbola bisa menginterpretasikan sesuai kemauan mereka.

La’eeb digambarkan mengenalkan semangat bermain, menyebarkan kegembiraan dan kepercayaan diri. Karakter ini diharapkan bisa membakar semangat pemain dan sukacita fans. Ibarat dalam sepakbola, Qatar adalah pemain dengan kemampuan super yang mampu menyihir dunia dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia yang bakal dikenang sepanjang masa karena lantunan ayat suci-Nya.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img