MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang merayakan Hari Jadi ke-11 dalam sebuah tasyakuran yang digelar di kantor OJK Malang, Selasa (22/11). Semua keluarga besar OJK dan perwakilan Industri Jasa Keuangan yang hadir pada kesempatan itu begitu bahagia, meski tasyakuran digelar secara sederhana.
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, menyampaikan tasyakuran tersebut memang yang terpenting adalah memanjatkan doa kepada yang maha kuasa, bahwa OJK patut bersyukur dalam usia ke 11 ini bisa menjalankan tugas yang diamanahkan undang-undang. Meskipun dalam perjalanannya banyak hambatan dan tantangan.
“HUT OJK tahun ini memang kita selenggarakan secara sederhana. Karena kita masih dihadapkan dengan situasi pandemi yang masih berjalan, kemudian dihadapkan pada tantangan ekonomi global yang cukup berat, dimana itu artinya tugas kami cukup banyak. Sampai dengan Desember, PR kami juga harus kami selesaikan sesegera mungkin sehingga pelaksanaan HUT kali ini kita lakukan sederhana,” jelas Sugiarto usai tasyakuran, kemarin.
Dijelaskan Sugiarto, tasyakuran ini merupakan puncak rangkaian dari kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan. Mulai dari donor darah hingga perlombaan internal. “Ada donor darah dua Minggu lalu di kantor OJK diikuti sekitar 250 orang bahkan kita tidak bisa menampung semua karena yang datang 400 orang. Jadi cukup kewalahan, akan tetapi kita akan melakukan kolaborasi juga dengan yang lain dalam waktu dekat dengan Perhimpunan Bank Swasta (Perbanas) melakukan donor darah ulang kembali mengakomodir kemarin yang belum sempat mendonorkan darah. Akan kita lakukan Desember nanti,” ungkapnya.
Di usia ke-11 tahun ini, Sugiarto juga merasa bahagia karena tahun ini ada capaian yang patut dibanggakan. Sebab Kota Malang mendapatkan predikat tingkat literasi keuangan tertinggi tingkat kota se-Indonesia. “Alhamdulillah satu hal yang membahagiakan kita mendapatkan predikat tertinggi, mendapatkan tingkat literasi 69,43 persen, lebih tinggi dari tingkat literasi nasional yang sebesar 46 persen. Jadi satu hal membahagiakan khususnya masyarakat kita lebih ‘well literated’ terhadap produk jasa keuangan,” tuturnya.
Sesuai dengan tema HUT ke-11 OJK, yaitu Kolaborasi Memajukan Negeri, Sugiarto menyampaikan pihaknya juga bakal meningkatkan kerja sama dan kolaborasi bersama stakeholder yang terkait.
Sektor jasa keuangan yang didominasi perbankan ini dikatakan Sugiarto di wilayah OJK Malang tercatat kredit tumbuh 22,59 persen di triwulan ketiga 2022 dengan nilai Rp 79,58 Triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 4,34 persen 89 Triliun. Dari sisi kredit bermasalah juga terjaga dalam situasi kondusif.
Secara kewilayahan, di Kota Malang kredit bisa tumbuh 14,87 persen dengan total Rp 21,67 Triliun lalu dana pihak ketiga 2,81 persen dengan total 65,2 Triliun. Kabupaten Malang tumbuh kredit sebesar 34,62 persen dengan nilai 25,62 Triliun. Sedangkan Kota Batu tumbuh kredit 11,72 persen dengan nilai 2,09 Triliun dan dana pihak ketiga sebesar 10,69 persen dengan nilai Rp 940 Miliar.
“Ini pertumbuhan kredit tertinggi yang pernah dicapai selama ini. Kita juga punya PR untuk meningkatkan inklusi keuangan yang ada di Kota Malang yang sekarang ini sebesar 86,53 persen. Artinya kalau ada 100 penduduk, 86 diantaranya sudah bisa mendapatkan akses keuangan,” tutupnya. (ian/udi)