MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pemkab Malang terus mematangkan rencana pembangunan monumen Tragedi Kanjuruhan. Dalam waktu dekat, tim pembangunan monumen tragedi kemanusiaan ini, akan terbang ke Bali untuk melakukan studi tiru. Rencananya, akan dibangun mirip dengan monumen korban bom Bali.
Hal ini diungkapkan Ketua Tim Pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan, Didik Gatot Subroto kepada Malang Posco Media. Dia menegaskan, studi tiru ini penting dilakukan. “Tidak hanya sekadar mengetahui bentuk detail monumen, tapi sekaligus tim dapat menghitung anggaran yang dibutuhkan membangun monument,” terangnya.
Dijelaskannya, saat tim pembangunan monumen dibentuk, pihaknya sudah melakukan penghitungan anggaran. “Namun itu belum detail. Akan didetailkan lagi setelah kami melakukan studi tiru,” ujar Didik, sapaannya. Pria ini tidak menampik bila pembangunan monumen tersebut, akan membutuhkan anggaran yang mencapai Rp 2 miliar.
Selain itu, melakukan studi tiru, Didik juga mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Terutama Kementerian PUPR, berbarengan dengan rencana besar pembangunan Stadion Kanjuruhan. “Ini juga yang sedang kami lakukan komunikasi dengan Kementrian PUPR. Apakah jadi satu dengan stadion atau berbeda,” tambahnya.
Selain itu, masalah tempat atau lokasi monumen juga akan dibahas dengan Kementrian PUPR. “Kalau rencana tim pembangunan, lokasi monumen ada di sekitar area pintu masuk kawasan Stadion Kanjuruhan. Tapi untuk pastinya kami masih melakukan koordinasi,” tutup Didik. (ira/mar)